Mahasiswa demo sebagai bentuk kepedulian terhadap nasib muslim Rohingya.
Bugis Pos — Suatu bangsa yang besar tergantung pemimpinnya. Kebijakan yang diambil pemimpin akan mempengaruhi negara yang dipimpinnya. Negara ini perlu contoh. Seperti Indonesia, kebijakan yang diambil saat ini menimbulkan beban ekonomi yang tinggi akibat subsidi berlebihan.
Hal itu diungkapkan Ketua Umum PMI HM Jusuf Kalla saat peluncuran buku untuk bangsa “Mengurangi Masalah Bangsa dan Negara” di Jakarta, Kamis 9 Agustus. Mantan Wakil Presiden ini mengatakan, bila bangsa ingin maju harus dengan kepemimpinan yang baik.
Selain memperhatikan kepemimpinan yang baik, bangsa yang ingin maju juga harus memperhatikan insitusinya juga harus baik. “Kalau insitusi tidak maju, pemimpinnya juga tidak akan maju,” kata JK lewat berita yang dirilis media Fajaronline kemarin.
Dia beranggapan pemimpin negara saat ini dinilai kurang memberikan contoh kepada rakyat. “Berbagai masalah yang terjadi di negara ini tidak terlepas dari kesalahan pemimpinnya,” kata JK
JK mencontohkan, dalam pengalaman Indonesia tidak ada pemerintah yang jatuh karena politik. Yang menjadikan Presiden di Indonesia jatuh karena ekonomi dan hukum. “Kita harus belajar dari kejatuhan ekonomi Mesir yang disebabkan korupsi, subsidi tinggi, dan kekuasaan mutlak,” tutur JK
Di lain tempat, JK mengatakan akan berangkat bersama PMI ke Rohingya pada Jumat, 10 Agustus pagi. Dalam rombongan tersebut JK akan berangkat bersama 10 orang. “Timnya ada 10 orang,” ucapnya dengan singkat. Saat ini, JK masih mengemban tugas kemanusiaan di Myanmar.
Selain itu, JK juga meminta kepada Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) untuk melakukan pendekatan diplomatis kepada pemerintah Myanmar melalui Asean. Sebelumnya, JK pernah mengatakan akan mengirim bantuan kemanusian secara langsung ke Rohingya setelah adanya kesepakatan dengan Palang Merah di negara-negara Asia Tenggara yang tergabung dalam Asean.
Dengan berangkatnya JK dan 10 orang ke Rohingya, membuktikan janjinya untuk mengirim bantuan kemanusian kepada etnis Muslim Rohingya di Negara Bagian Raikhine, Myanmar akan ditepati. (gafar)