Bergaya Millenial, Begini Gaya Djaya Jumain Raup Suara Emak-Emak
BugisPos – Berbagai gaya sosialisasi dilakukan oleh para calon anggota legislatif untuk menarik minat dan suara para calon pemilih pada Pemilu 2019 yang bakal digelar bulan April mendatang. Salah satunya adalah politisi muda Partai Gerindra yang aktif turun menemui masyarakat di daerah pemilihannya.
Djaya Jumain saat ini tercatat sebagai calon anggota legislatif untuk DPRD Gowa dengan nomor urut 5 di Partai Gerindra dari daerah pemilihan Kecamatan Pallangga dan Barombong.
Datang dengan latar belakang jurnalis KompasTV, gaya Djaya Jumain yang kekinian, trend millenial melekat. Tapi, hal itu tidak menjadi halangan untuk terjun langsung bertemu dengan berbagai lapisan masyarakat, termasuk kalangan ibu rumah tangga atau kekinian disebut emak-emak.
“Saya bertemu langsung dengan banyak kalangan, termasuk emak-emak. Para ibu rumah tangga. Mendengar keluhan mereka, karena emak-emak inilah yang pada dasarnya bersentuhan langsung dan merasakan kalau terjadi kesulitan ekonomi,” urai Djaya Jumain, Jumat (4/1/2019).
Menurut Djaya Jumain, kalangan emak-emak banyak mengeluhkan tentang harga-harga kebutuhan pangan yang cenderung mengalami kenaikan, tarif listrik yang kian mahal, hingga sulitnya anak-anak muda mendapat lapangan pekerjaan.
“Sebagai caleg dari Partai Gerindra, saya menjelaskan program dari calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, tentang program ekonomi yang diharap menjadi solusi dari keluhan emak-emak tadi. Soal lapangan kerja, kami melalui Lembaga Tani Mandiri sangat mendorong pemuda untuk kembali ke sawah, menjadi petani yang berwawasan luas,” jelas Djaya Jumain yang selama ini aktif sebagai penggiat masalah sosial kemasyarakatan.
Politisi muda yang identik dengan tagline Djaya untuk Rakyat ini menyatakan, dirinya juga intens mengajak anak-anak muda yang keren disebut kaum millenial agar melek politik. Paham bahwa melalui partisipasi aktif di Pemilu sebagai pemilih juga memberikan peran penting terhadap perubahan kehidupan di masa datang. Karena seluruh aspek di negeri ini ditentukan melalui kebijakan politik.
“Khusus untuk parlemem, orang-orang baik dan memiliki kompetensi harus didukung dan yang menilai siapa yang layak adalah masyarakat,” pungkas Djaya Jumain. (*)