Bee, Ternyata Tidak Gampang Jadi Pegawai P3K
BugisPos – Ternyata tidak mudah untuk diterima mendaftar menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerka (P3K). Persyaratannya cukup berat, antara lain harus punya sertifikat keahlian di bidangnya dimana dia bekerja sebagai pegawai kontrak. Termasuk pendaftar umum wajib punya sertifikat keahlian.
Hal ini ditegaskan Basri Rahman Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Makassar kepada media di Makassar, Senin 14/1/19
Menjadi pegawai pemerintah dengan P3K wajar saja menjadi impian setiap tenaga honorer dan kontrak K-2 yang tak lulus seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) beberapa waktu lalu.
Usai Peraturan Pemerintah tentang penerimaan P3K telah ditandatangani oleh Presiden RI Joko Widodo, harapan pegawai kontrak untuk mendapat hak dan kewajiban serupa dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS) segera terwujud.
Hanya saja, seluruh pemerintah daerah di Indonesia belum melakukan rekrutmen, dikarenakan masih menunggu petunjuk teknis dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara- Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).
Basri Rahman mengatakan, penerimaan pegawai P3K tidak dikhususkan bagi pegawai honorer dan kontrak K-2 saja, Ia menyebut sejatinya rekrutmen pegawai P3K diperuntukkan bagi masyarakat umum.
” Tidak ada pengkhususan, P3K terbuka untuk umum, tapi belum ada yang bisa kita lakukan karena masih menunggu petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis dari pusat,” kata Basri, sapaan akrab Basri Rahman di Kantor Balaikota Makassar, Senin (14/1/2019).
Basri menyebutkan, proses rekrutmen P3K ini mirip dengan seleksi CPNS. Peserta diwajibkan mengikuti seleksi P3K.
Selain itu, calon pegawai P3K, wajib memiliki sertifikasi keahlian sesuai dengan bidang kerja yang akan mereka tempati.
“Pada dasarnya P3K itu lebih menekankan skill. Pegawai yang mendaftar P3K harus memiliki sertifikasi keahlian. Misalnya, pegawai yang ingin jadi guru, mereka harus punya sertifikasi keahlian dari perguruan tinggi pencetak guru, kalau di Makassar ini ya UNM,” ucap Basri (**)
