Matemija, ABG Diperkosa di Ruko Depan Mapolsek Rappocini
BugisPos – Tak bisa dibayangkan bagaimana beraninya tiga pria ini, yang tega memperkosa ABG di ruko depan Mapolsek Rappocini. Keberanian yang kiranya tak patut ditiru oleh kalangan muda kita.
Tapi itulah yang terjadi, seorang siswi berusia 16 tahun di salah satu SMA di Kabupaten Gowa, yang pada akhirnya berhasil lolos dari sekapan tiga pria. Gadis tersebut disekap di sebuah ruko di Jalan Sultan Alauddin, depan kantor Polsek Rappocini, Kota Makassar.
Kejadian berawal saat gadis itu berkenalan dengan pelaku berinisial RM melalui media sosial. Keduanya kemudian janjian untuk pergi jalan-jalan di Pantai Losari, salah satu tempat wisata di Kota Makassar.
Pada Jumat malam 11 Januari, sekitar pukul 20.00 Wita, RM menjemput gadis tersebut di rumah tantenya di Kecamatan Parangloe, Kelurahan Bonto Parang.
Namun bukannya ke Pantai Losari, korban justri dibawa ke sebuah ruko meubel, tempat RM dan dua rekannya bekerja. Di situlah, korban disekap. Gadis itu pun disekap di atas lantai dua, tepatnya di kamar RM.
RM mulai melampiaskan nafsunya. Tangan korban diikat dengan tali rapia. Mulutnya disumpal pakai celana dalam, dan mukanya ditutup pakai bantal.
Usai birahi RM terpenuhi, giliran dua rekannya secara bergantian menyetubuhi gadis yang masih duduk di bangku SMA tersebut.
Korban sempat berupaya melarikan diri setelah melihat tiga pelaku dalam kondisi ‘cape’. Tali yang diikat ditangannya berhasil dibuka. Namun, aksi itu diketahui oleh pelaku.
Tangan korban kembali diikat dengan tali rapia. Keesokan harinya, tepatnya Sabtu Malam 12 Januari, sekitar pukul 23.00, korban kembali berusaha melarikan diri.
“Dia (korban) dua kali berusaha melarikan diri. Usaha yang keduanya itu, dia berhasil lari dan melapor ke kantor polisi,” ujar Kapolrestabes Kota Makassar Kombes Pol Wahyu Dwi Ariwibowo kepada awak media, Senin (14/1/2019).
Di saat pelaku terlelap, korban melihat sebuah gunting. Lalu diambil dan menggunting tali yang melingkar di kedua tangannya. Gadis malang itu pun mengendap-endap dan loncat dari atas lantai dua turun ke bawah.
“Saat loncat, ia mengira kalau yang di bawah itu tanah. Ternyata paving block. Makanya kakinya terkilir setelah lompat dari atas lantai,” kata Wahyu Dwi Ariwibowo.
Setelah itu. Ia bangkit, dengan tertatih-tatih melangkah menuju kantor Polsek Rappocini untuk meminta perlindungan dari ketiga pria yang menyekapnya.
“Korban berhasil melapor ke Polsek Rappocini, tapi karena wilayah Tamalate, jadi dibawa ke Polsek Tamalate untuk melapor,” tuturnya.
Saat ini, korban dalam kondisi shock dan trauma atas perlakuan yang dialaminya. Sementara ketiga pelaku sudah ditangkap oleh Polrestabes Makassar (**)