Saatnyami Petani Beralih ke Teknik Hidroponik
BugisPos — Kadis Perikanan dan Pertanian Makassar Evy Aprialty mendapatkan ide untuk membentuk pelatihan dan sosialisasi kepada masyarakat terkait Hidroponik. Selain itu, Evy Avrialti juga melihat lahan di Kota Makkassar semakin hari semakin menyempit, semakin tergusur dengan beralih fungsi.
Hal itu terinspirasi setelah menghadiri kegiatan Gathering Hidroponik Sulewasi dan Seminar Nasional yang diadakan oleh Komunitas Hidroponik Kota Makassar yang bertajuk Menuju Pertanian Masa depan, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (DP2) Kota Makassar, Evy Afrialti, merasa bersyukur dengan terlaksananya kegiatan tersebut di Kota Makassar.
“Saya mendapatkan ide dari kegiatan yang dilaksanakan Komunitas Hidroponik Makassar. Terkait pemanfaatan lahan dan melatih masyarakat yang marginal ke bawah, yang berada di lorong untuk memberi pemahaman lebih bagus lagi terkait pertanian,” ujarnya di Resto Goedang Pospa, Jalan Penghibur, Makassar, Sabtu, 16/2/2019.
Lanjut Evy, kita tahu lahan di Makasssar terbatas, jangan hanya petani yang berfokus untuk menunjang ekonomi keluarganya.
“Kami dari pemerintahan juga akan terjun ke masyarakat untuk memberikan pemahaman terkait pemanfaatan lahan,” katanya.
Kepala DP2 mengungkapkan program walikota sendiri di tahun 2016 berfokus pada tanaman cabe, hasilnya banyak yang berhasil dan ada juga yang tidak.
Olehnya itu, dia menegaskan akan menggunakan hidroponik sebagai langkah permulaan untuk memperbaiki ekonomi petani di masa yang akan datang.
Teknik Hidroponik
Pelaksanaan percontohan terkait teknik hidroponik, kata Evy, akan dilaksanakan di beberapa tempat di kota Makassar.
“Seperti Kecamatan Ujung Pandang dan Wajo,” tuturnya.
“Cuaca di Makassar tidak menentu, kadang panas, kadang hujan dan itu yang harus dipelajari ke depannya bagaimana hamanya, pemberian pupuknya, dan pelatihan itu yang akan kita berikan kepada masyarakat karena masyarakat lorong cuma otodidak masih awam dalam mengelola hutan pertanian,” tambahnya.
Sekadar informasi, Hidroponik adalah budaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman.
Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Hidroponik menggunakan air yang lebih efisien, jadi cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas (adv)