Camat se Makassar Dijadikan Tawwa Alat Poltik
BugisPos – Sebanyak 15 Camat se-kota Makassar diduga dijadikan alat politik oleh pihak tertentu, yang tujuannya belum terkuak tetapi sudah merugikan para camat ini.
Kabarnya, pada hari ini, Jumat 22 Februari 2019, sejumlah camat sudah dikirimi surat panggilan dari Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) kota Makassar.
Hal itu terkait dengan munculnya video yang viral di media sosial (medsos), 2 hari terakhir yang memperlihatkan 15 orang camat yang mengenalkan diri dan kecamatan masing-masing.
Lalu, dalam video tersebut, muncul Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang mengatakan bahwa dirinya bersama 15 camat ini menyatakan mendukung pasangan calon (paslon) Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 1, Jokowi-Ma’ruf.
Viralnya video yang juga berisi SYL selaku Mantan Gubernur Sul-Sel, mengundang banyak pertanyaan dari berbagai pihak.
Banyak pihak yang mengatakan bahwa SYL sengaja memanfaatkan camat untuk kepentingan politik tertentu, dan bukan cuma kepentingan Pilpres (Pemilihan Presiden).
Menanggapi kasus ini, Ketua Sahabat DP Makassar, Usdar Nawawi, menyesalkan munculnya video ini ke publik.
“Yang pastinya 15 camat ini akan disibukkan mengurus perkaranya di Bawaslu dan bisa berimplikasi pada pelanggaran UU Pemilu”, ujar Usdar.
Namun, Usdar juga tidak menepis bahwa kasus ini juga akan sulit terjangkau oleh hukum karena perekamannya dilakukan pada malam hari, yakni sudah terlepas dari jam kerja.
“Untungnya video ini direkam pada malam hari dimana sudah lepas jam kerja sehingga sulit terjangkau hukum”, ujarnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi oleh wartawan bugispos.com, Andi Patiware selaku Camat Ujung Pandang juga memberikan pandangannya terkait kasus ini.
“Video tersebut adalah hasil editan”, ungkap Andi Patiware.
Namun, setelah memberikan pernyataan tersebut, Andi Patiware tidak menjelaskan secara detail soal urusan video ini.
ST