DP2 Gelar Sosialisasi Tanaman Ramah Lingkungan
BugisPos – Tanaman yang ramah lingkungan memang pada saat ini sudah menjadi program bagi pemerintah.
Terkait hal iti, Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2) Kota Makassar melakukan sosialisasi terkait Pengawasan dan Perlindungan Tanaman Pertanian Perkotaan secara Ramah Lingkungan di Kediaman Wali Kota Makassar, Jalan Amirullah Makassar, Jumat 22 Februari 2019.
Kegiatan sosialisasi dihadiri oleh kurang lebih 300 penyuluh pertanian dan kelompok tani yang tersebar dari 15 kecamatan se-Kota Makassar.
Kepala DP2 Makassar, Evy Aprialty melalui Kepala Seksi Perlindungan Tanaman DP2 Makassar menyampaikan, melalui sosialiasi, DP2 ingin memfasilitasi petani dalam menghasilkan produk pertanian yang ramah lingkungan dan tidak memiliki dampak negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.
“Serta melalui forum sosialisasi, kami DP2 mengimbau petani untuk menggalakkan tanaman organik, baik dari tanaman padi maupun holtikultura,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga menyebut, sosialisasi ditujukan untuk memberikan pemahaman kepada para petani dalam membuat pestisida nabati dan memberi pemahaman mengenai fasilitas iklim petani organik.
Setelah diberitakan sebelumnya, Evy Afrialti mendapatkan ide untuk menggelar sosialisasi terkait Hidropolik kepada kelompok tani dan penyuluh pertanian setelah menghadiri kegiatan Gathering Hidroponik Sulewasi dan Seminar Nasional yang diadakan oleh Komunitas Hidroponik Kota Makassar, dengan tajuk Menuju Pertanian Masa depan.
“Ide itu berupa sosialisasi telah dilaksanakan di kediaman wali Kota Makassar,” ujarnya.
Sementara di tempat yang sama, Ahmad Kafrawi selaku Staf Ahli Wali Kota Makassar Bidang Ekonomi dan Pembangunan mengungkapkan Kota Makassar sebagai pusat perputaran ekonomi di Sulawesi Selatan.
Perputaran ekonomi di Makassar, kata Kafrawi, salah satu penunjangnya dari sektor pertanian.
“Sektor pertanian memiliki peranan penting sebagai sumber pangan primer dari waktu ke waktu perlu terus dikembangkan agar dapat memberi kontribusi yang optimal dan berkualitas bagi perkembangan kota,” ungkapnya.
Dia melanjutkan, Makassar yang saat ini memiliki lahan sawah seluas 2.600 hektare dan memiliki 7526 lorong yang potensial bagi perkembangan tanaman holtikultura.
“Walaupun sebenarnya lahan yang ada dirasakan masih terbatas namun telah memberikan sumbangsih bagi penyediaan pangan warga dan sumber mata pencaharian petani,” ujar Kafrawi.
Oleh karenanya, kata dia, melalui sosialisasi ini pemerintah kota harus hadir mendorong petani semakin produktif dan inovatif menghasilkan produk pertanian (adv)