Kabar Dinsos Semena-Mena Terhadap Pendamping PKH, Dibantah oleh Plt Dinsos
BugisPos – Kegiatan “Wargata’ Bicara” dalam rangka penerimaan RT/RW dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dilaksanakan Dinas Sosial (dinsos) kota Makassar di Kantor Sosial Makassar, Sabtu, 2 Maret 2019.
Dalam kegiatan ini, Plt Dinas Sosial (Dinsos) kota Makassar, Iskandar Lewa membantah degan tegas kabar terkait Dinas Sosial (Dinsos) yang tidak mengikuti jalur koordinasi terkait usulan pergantian 12 pendamping KPM ( Keluarga Penerima Manfaat).
Kabar tersebut berhembus dari pernyataan Nahaban selaku Koordinator PKH Kota Makassar yang kemudian menjadi alat bukti pelaporan ke pihak kepolisian.
Menurutnya, pernyataan tersebut sangat berbanding terbalik dengan fakta yang ada, pasalnya usulan penggantian 12 pendamping PKH setelah koordinator PKH Makassar menyampaikan hasil temuannya yang menjadi sebab pergantian.
“Jadi kalau dikatakan tidak koordinasi, justru Nabahan sendiri yang mendampingi saya melaporkan ke pihak kepolisian apa yang menjadi temuannya dan disertakan dengan bukti video. Jadi kalau saya dituduh sewenang – wenang, terus bukti yang ditemukan oleh Nabahan dan diserahkan ke saya itu apa namanya, kan itu bukti lapangannya,” tambahnya.
Lalu, dalam kesempatan tesebut, Iskandar juga membeberkan fakta bahwa ada pendamping yang memotong dana yang harus diterima dan menguasai kartu PKH.
“Faktanya ada, saat kamis malam tanggal 27 ada penerima yang datang mengadu soal potongan dan kartunya dikuasai oleh pendamping inisial MT, kita punya rekaman CCTV, nama penerimanya Suriyani mengadu, dan saat itulah saya undang pak Nabahan, ada disitu mendengar aduan warga tersebut. Bahkan setelah mendengar langsung, kemudian Nabahan menelpon pendamping insial MT dan ia datang dan mengakui bahwa kartu PKH ibu Suriyani, pendamping itu yang pegang, jadi bukti apalagi, toh Nabahan menyaksikan dan mendengar langsung peristiwa itu, dan mendengar langsung pengakuan pendamping itu”, beber Iskandar dalam pertemuan “Wargata’ Bicara”.
Sementara itu, pernyataan Nahaban yang mengatakan bahwa pendamping PKH tidak berafiliasi dengan caleg tertentu juga dibantah oleh Iskandar Lewa.
Menurutnya sebelum itu, disaksikan juga oleh beberapa wartawan bahwa Nahaban mengatakan sendiri bahwa dari 5 pendamping yang ada di Rappocini ada satu pendamping yang tidak steril.
“Bahkan, Nabahan menyampaikan bahwa pihaknya sedang berusaha untuk mengambil alih KPMnya, karena pendampingnya dianggap tidak steril”, tutur Iskandar Lewa.
Nahaban berkelit bahwa pendamping PKH yang berafiliasi dengan caleg adalah pendamping PKH yang sudah tidak aktif lagi dalam penugasan.
Oleh karena itu, Iskandar Lewa mempertegas, bahwa pengusulan pergantian 12 pendamping PKH karena adanya temuan dan didokumentasikan lewat video, dimana dalam video – video tersebut para penerima menyampaikan hal yang dibantah oleh Kordinator PKH Kota Makassar.
ST