Bawaki Kantong Sendiri Kemana pun
BugisPos — Laporan UN Environment terbaru berjudul “Single-use Plastic, A Roadmap for Sustainability” menyebutkan, kantong plastik dan styrofoam adalah produk plastik yang paling bermasalah dalam pencemaran lingkungan.
Ocean Conservancy menyebutkan 10 produk plastik yang ditemukan di berbagai pantai, termasuk di antaranya kantong plastik. Temuan ini serupa dengan kegiatan “waste audit” yang dilakukan oleh Greenpeace Indonesia dalam dua tahun terakhir di Kepulauan Seribu, yang juga menyebut kantong plastik sebagai salah satu produk yang banyak ditemukan terdampar di pantai dan pesisir.
Riset yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta dan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) menemukan, bahwa konsumsi kantong plastik mencapai 240 – 300 juta lembar per tahun, atau 1.900 – 2.400 ton per tahun, setara dengan berat 124 bus TransJakarta.
Lantas bagaimana di Makassar? Kota Makassar sebagai kota besar ketiga dari Jakarta dan Surabaya, produksi sampah plastiknya pasti cukup besar pula setiap harinya.
Terkait hal itu, Kadis Kesehatan kota Makassar dr Naisyah Tun Azikin mengunggah himbauan melaui akun pribadinya. Begini himbauannya :
Ayo kita bersama membantu negeri ini dengan cara mengurangi Sampah Plastik :
- Bawa tumbler sendiri, jadi ngga usah minum dari kemasan plastik (sebisanya)
- Mengurangi plastik kresek , bawa kantong sendiri ke mana pun, terutama kalau belanja.
- Kurangi sedotan plastik, kl bisa bawa sendiri yang bisa dicuci (nunggu sp ada sedotan plastik dari beras / makanan ada di Indonesia)
- Memisahkan sampah plastik dan kertas, di rumah, di kantor. Berikan ke pemulung.
- Mengajarkan pd anak2 kita kalimat … “TARUH sampah pada tempatnya.” (Hindarkan kata “buang” … )
Himbauan ini ditutup Naisyah dengan kalimat : Terima kasih buat kepeduliannya (**)