KKB Baiknya Janganki Lupakan Sejarah
BugisPos — Kerukunan Keluarga Bulukumba (KKB) Pusat Makassar yang selama ini terkesan “mati suri”, kabarnya akan menyelenggarakan Musyawarah Besar (Mubes) ke-3 di Hotel Horison Makassar, Minggu (24/3/2019). Agenda nomor satu di Mubes ini kabarnya adalah pemilihan ketua umum.
Kata seorang panitia, di Mubes akan dilakukan penyegaran kepegurusan karena mayoritas pengurus lama pada sibuk lantas KKB ditinggal “mati suri”
“Terkait dengan rencana hajatan tersebut, panitia pelaksana telah melakukan rapat koordinasi yang dihadiri Pemerintah Kabupaten Bulukumba, dalam hal ini Wakil Bupati Bulukumba, Tomy Satria, di Makassar,” kata Mirwan.
Kata Mirwan, rapat koordinasi tersebut dipimpin Pelaksana Tugas Ketua KKB, Andi Badi Sommeng, didampingi sejumlah pengurus dan panitia Mubes seperti Muh Carda Patawari, Ambo Marusu, Irwan Jafar, Samsu Alam dan beberapa panitia lainnya.
Lahir dari Dua Komisariat
Sebetulnya kelahiran KKB itu cukup unik. Sebelum ada KKB, terdapat dua KKMB (Kerukunan Keluarga Masyarakat Bulukumba), yakni KKMB Komisariat Panakkukang yang diketuai Andi Syamsuddin Munde. Kemudian muncul KKMB Komisariat Antang yang diketuai Abd Kadir Bastom (alm). Demikian diungkapkan Usdar Nawawi kepada BugisPos, yang saat itu menjabat Wakil Ketua 1 Bidang Organisasi KKMB Antang.
Saat KKB pusat mau didirikan, panitia mendapat rekomendasi persetujuan dari KKMB Panakkuang dan Antang. Sekaligus menyodorkan nama Andi Mansyur Sultan (alm) untuk figur calon ketua. Namun ternyata ketua terpilih bukanlah orang yang tepat. Faktanya, begitu KKB lahir, tak lama kemudian “diam” seribu bahasa.
Usdar menyatakan senang bila KKB diaktifkan kembali, dengan catatan memilih ketua yang kredibel, bertanggung jawab, punya hubungan yang baik dengan para petinggi di Makassar, dan punya jiwa sosial yang tinggi. Jangan sampai juga KKB hanya akan dijadikan alat politik. KKB harus fokus pada kegiatan sosial, budaya dan agama bagi kepentingan masyarakat Bulukumba yang merantau di Makassar.
Pemimpin Redaksi BugisPos.com dan Koran Inspirasi Rakyat ini juga berharap, agar pengurus yang terpilih kelak jangan sampai melupakan sejarah. Panitia ataupun pengurus baru kelak, sebaiknya menghargai juga para pendiri KKMB yang telah menyerahkan mandat untuk pembentukan KKB di masa lalu.
Wartawan Utama Dewan Pers ini menyayangkan saat pembentukan KKB yang lalu, baik Andi Syamsuddin Munde maupun Abd Kadir Bastom saat itu, nama keduanya tidak muncul di deretan wakil ketua KKB. Justeru deretan nama-nama besar yang muncul, tapi ternyata hanya sekadar nama saja, dan ujung-ujungnya KKB pingsan berkepanjangan di tangan mereka.
“KKB ini ke depan, bila KKB bisa jalan kembali, mestinya diketuai oleh figur yang mampu mempersatukan tiga keluarga besar Bulukumba, yakni Bulukumba Timur, Bulukumba Barat, dan Bulukumba Kota. Mempersatukan cara pandang di tiganya sungguh bukan pekerjaan gampang. Idelanya, pilih ketua umum yang kharismatik, kemudian pasang ketua harian yang muda-mudah dan energik untuk menjalankan roda organisasi” kata Usdar yang juga salah seorang pendiri IPMAH Bulukumba di awal tahun 80-an bersama Andi Syahrir Tuppuang (**)