Ruly, Kerja Kerja dan Kerja
BugisPos — H.Ruly,S.Sos,M.Si, pria kelahiran Ujung Pandang 21 Juli 1973 ini, kini menjabat Camat Tallo kota Makassar. Dia meniti karier dari bawah dengan pangkat II/a dan menjadi staf biasa di Bagian Kepegawaian Pemkab Pangkep. Dan kini Ruly telah mempimpin pemerintahan tingkat kecamatan di kota Makassar. Jabatan yang tak mudah direbut lantaran di Makassar saat ini hanya berjumlah 15 kecamatan dengan tingkat persaingan kualitas yang sungguh ketat.
Apalagi Walikota Moh Ramdhan Pomanto tak ingin sembarangan mengangkat camat tanpa menguji seseorang dari pola dan kemampuannya memimpin, dan benar-benar dapat menjadi pelayan masyarakat yang baik. Ukuran bagi Walikota dalam mengangkat pejabat bukan karena yang bersangkutan punya setoran ke kocek pimpinan. Bukan itu, sebab hal-hal seperti itu hanyalah masa lalu yang mesti ditinggalkan. Yang menjadi patokan ialah calon pejabat itu mampu menjadi pemimpin dan pelayan yang baik di masyarakat, tanpa pungli, tanpa korupsi, tanpa membeda-bedakan warga yang akan dilayani. Juga tanpa trik-trik ‘carmuk’ alias cari-cari muka. Yang baik bagi Walikota ialah orang yang bekerja di lapangan atau di belakang meja dengan baik, cerdas, jujur, dan inovatif.
Kriteria seperti ini adalah kriteria yang cenderung tepat bagi sosok Camat Tallo ini. Selain itu, Ruly juga seorang pemimpin di kecamatan yang tak terbiasa bicara banyak, tetapi terbiasa bekerja dengan tenang dan diam-diam. Kerja kerja kerja, itu prinsip H.Ruly sejak dulu.
Bagi Ruly, penilaian masyarakat apalagi penilaian bagi pimpinan, bukan pada apa yang diomongkan keman-mana, tetapi adalah pada apa yang telah dikerjakan sesuai tugas dan tanggung jawab, dengan takaran salah satunya ialah pada tingkat inovasi.
Ruly diangkat CPNS pada tahun 1997. PNS penuh pada tahun 1998 dengan posisi sebagai staf Bagian Kepegawaian Kabupaten Pangkep. Tahun 2001 Ruly pindah di Kabupaten Gowa sebagai staf di Bagian Pemerintahan. Tahun 2005 pria berkumis ini diangkat sebagai Kasi Pembangunan Kelurahan Mawang Kecamatan Somba Opu, Gowa.
Tahun 2008 Ruly pindah ke Makassar dan langsung menjabat Lurah Tanjung Merdeka Kecamatan Tamalate. Jarang orang seperti Ruly yang pindah kabupaten dan langsung menduduki jabatan. Ini adalah hal yang tak biasa di Pemerintahan. Apalagi pada tahun 2008 itu dia merebut Juara 1 Kelurahan se Kota Makassar. Dan pada tahun 2012 dia bergser menjadi Lurah Barombong di kecamatan yang sama.
Pada tahun 2014 Ruly naik jabatan menjadi Sekretaris di Kecamatan Manggala Makassar, dan pada tahun 2015 dia pindah menjadi Sekretaris Kecamatan Panakkukang. Setahun kemudian Ruly dipercaya menjabat Camat Makassar, dan selanjutnya dia dipercaya menjadi Camat Tallo kota Makassar.
Pendidikan yang telah ditempuh oleh ayah 4 anak ini, dimulai dari TK Pertiwi Ujung Pandang, 1981 ; SDN Katangka Ujung Pandang, 1986 ; SMP Negeri 2 Gowa, 1989 ; SMA BPI 2 Bandung, 1993 ; STI – LAN Makasar, 2005 ; UNHAS, 2009.
Pendidikan dan Pelatihan yang pernah dilalui Ruly, antara lain : Latihan Dasar Kepemimpinan di Bogor, 2004 ; Latihan Dasar Kepemimpinan di Makassar, 2004 ; Diklat Tata Kepemerintahan Angkatan 1 di Makassar, 2008 ; Bahasa Inggris di Bandung, 1992 ; Manajemen Sekretaris Diklat Efektif di Makassar, 2014 ; Bimtek Indikator Kinerja Utama di Makassar, 2014 ; Bimtek Tapkim di Makassar, 2015 ; Teknis Pel Publik di Makassar, 2014 ; dan Bimtek Mekanisme Penyusunan Laporan Penyelenggara Pemerintahan Daerah di Makassar, 2015.
Dalam mengarungi bahtera rumah tangga, Ruly terbilang keluarga bahagia. Sang isteri tercinta, Dr.Wahyuni Saddang,S.Pog,M.Kes telah membirinya empat anak, anak-anak yang cerdas dan patuh pada orang tua. Mereka ini adalah : Sarah Putri Imas (1995) ; Muh.Dandy Firdausa (1998) ; Muh.Denendra Islamy (2005) ; dan Aqila Shakira Patunru (2004)
Bagi Ruly, semangat hidup dan semangat bekerja itu tumbuh dari lingkungan keluarga. Isteri dan anak-anak yang senantiasa bahagia adalah ruh yang mendorong semangat kerja dan semangat memimpin. Keluarga dalam rumah tangga adalah hal nomor satu dalam hidup dan kehidupan, yang pada gilirannya menjadi pemicu semangat dan percaya diri dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai abdi bangsa dan negara. Bagi Ruly, negara dan bangsa ini menjadi kuat dan hebat, itu karena dipimpin oleh keluarga-keluarga yang kuat dan hebat. Bila wanita disebut tiang negara maka keluarga yang bahagia adalah tiang bangsa (Usdar Nawawi)