Oleh : Usdar nawawi
Contohilah Dishub Makassar
BugisPos — Sungguh mati, saya memuji-muji Dishub Makassar pada tulisan ini, tidak berarti pegawai di OPD (Organisasi Perangkat Daerah) lainnya di kota Makassar tidak disiplin. Tidak seperti itu.
Pegawai di semua OPD kota Makassar pasti semuanya disiplin, tetapi mungkin saja antara pegawai di satu OPD dengan di OPD lainnya, kualitas disiplinnya berbeda.
Ada yang memang yang berdisiplin tinggi, ada yang menengah, ada juga yang kelas bawah.
Mungkin juga ada yang kualifikasi underground. Di bawahnya di bawah.
Bahwa perbedaan disiplin pegawai di setiap instansi, sangat ditentukan oleh suasana, kondisi, dan juga aroma, yang tercipta dari manajemen yang dijalankan di OPD itu.
Di sana ada pimpinan yang disebut kepala dinas, kepala badan, kepala kantor, atau apapun namanya.
Aturan boleh sama di semua OPD, tetapi kadang dibedakan oleh sistem yang dibangun di masing-masing OPD.
Dan hal itu akan kembali kepada pimpinan OPD masing-masing yang bersangkutan.
DR Iqbal Suhaeb Pj Walikota Makassar, Rabu sore, 28 Agustus 2019, tiba-tiba saja berdiri sebagai pembina upacara pada apel sore di Dinas Perhubungan kota Makassar.
Iqbal Suhaeb ternyata sangat takjub menyaksikan jajaran pimpinan dan pegawai Dishub Makassar yang sedemikian disiplinnya pada hadir mengikuti apel sore.
Pj Walikota lantas menyatakan dirinya mengapresiasi kedisiplinan yang tertanam di Dishub Kota Makassar
Dalam kesempatan apel ini saya sengaja tidak memberitahukan supaya tidak mempersiapkan diri, sesungguhnya saya ingin melihat seberapa jauh kesiapsiagaan seluruh personel Dishub kota Makassar, ucapnya di hadapan peserta apel.
Kata Iqbal, sesungguhnya kinerja organisasi dilihat dari dedikasi serta kedisiplinan pegawainya.
Di mana Dishub mampu memperlihatkan hal tersebut, karena jelang jam kerja berakhir, pegawainya masih lengkap.
Begitupun yang bertugas di lapangan hingga sekretariat semuanya lengkap. Ini luar biasa.
Karena itulah Iqbal berharap, agar Dishub kota Makassar dapat menjadi contoh bagi yang lain, karena mempunyai dedikasi serta kedisiplinan yang tinggi.
Apa yang diungkapkan PJ Walikota Makassar itu, bahwa Dishub Makassar sebaiknya menjadi contoh bagi OPD lainnya di kota ini, tentulah kita semua pantas mengapresiasi, memaknai, bahkan mestinya mencontohi apa yang terjadi di Dishub Makassar itu.
Masa iya pegawai Dishub pada rajin bahkan sampai sore semua pegawainya ikut apel sore, sementara pegawai di OPD lainnya apelnya di warung kopi.
Tidak pagi tidak siang tidak sore, apel melulu di warkop. Ya, semoga saja lingkup OPD di Makassar, jajaran pegawainya tidaklah seperti itu.
Jajaran pegawai di seluruh OPD, Kecamatan dan Kelurahan, tentu saja Pj Walikota mengharapkan semua pada disiplin.
Pagi masuk kantor, boleh gunakan jam istirahat dan shalat dhuhur bagi yang muslim.
Lalu kembali lagi ngantor hingga masuk waktu shalat asar. Kemudian jam 16.00 wita baru bubar pulang ke rumah.
Itu harapan Pj Walikota Makassar tentunya. Namun harapan itu, mungkin saja tak bisa terlaksana sepenuhnya.
Bisa saja ada pegawai yang tak betah di kantor, karena pimpinannya tak memberi tugas dan tanggung jawab.
Bisa juga karena memang ada yang sukanya nongkrong di warkop, atau di mall, atau di rumah tetangga, di kos-kosan, atau mungkin saja lagi berada di suatu tempat entah di mana.
Bahwa suasana kerja atau situasi tempat bekerja memang juga kadang menjadi sebab-musabab munculnya ketidakdisplinan pegawai.
Teringat tempo hari ketika Anis Kama jadi Sekda Makassar.
Dia membuat surat edaran kepada seluruh pegawai, agar tidak ke warkop selama jam kerja.
Hanya saja edaran ini ditentang banyak orang. Salah satu alasannya, wakop bisa saja dijadikan tempat rapat. Namun banyak juga yang mendukung.
Tapi faktanya, pegawai masih juga ngumpul di warkop saat jam kerja waktu itu.
Kalau sekarang, soal itu biar diserahkan saja ke publik untuk menilai. Yang pasti, Pj Walikota bangga terhadap disiplin pegawai Dishub Makassar.
Apa pegawai di semua OPD juga dapat dibanggakan? Entahlah ***