Seko “The New Independent City and Center of A New Economy”
BugisPos — Gubernur Nurdin Abdullah beserta rombongan mengunjungi Seko bukan hanya untuk sekedar bermalam tahun baru semata, akan tetapi lebih jauh dari itu, ini dalam rangka merancang Seko menjadi pusat perekonomian baru di Sulsel. Hal ini diungkapkan dalam rilis pers kepada BugisPos pada Rabu (01/01/2020).
Salah satu perhatian Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah adalah akan mendorong daerah Seko Lutra menjadi kota mandiri dan kawasan pertumbuhan ekonomi baru di Sulsel. Konsep itu berdasar pada dukungan potensi alam dengan wilayah yang luas serta posisi letak daerah Seko yang strategis, segitiga emas yang menghubungkan Provinsi Sulawesi Barat melalui Mamuju dan Sulawesi tengah melalui Sigi Palu (golden triangle location).
Gubernur Sulsel dan rombongan pada hari selasa pagi tanggal 31/12/ 2019 bergerak menuju seko melalui jalan darat setelah akses jalan Sabbang- Seko sepanjang 130 km telah dan sedang dirampungkan. Progres terakhir jalan itu sebagian sudah di aspal dan selebihnya sudah dilakukan pemadatan, sebagian pembukaan sehingga akses ke Seko saat ini sudah bisa ditempuh dengan kendaraan roda empat yang mana sebelumnya hanya dapat ditempuh dengan motor ojek termahal di dunia dengan tarif sejuta sampai dua jutaan dengan jarak tempuh waktu berhari-hari.
Kondisi tersebut sebelumnya mengakibatkan harga sembilan bahan pokok dan barang kebutuhan lainnya sangat tinggi dan kini setelah 74 tahun masyarakat Seko sudah dapat menikmati akses jalan yang sedang dikerjakan, kondisi ini berpengaruh langsung terhadap harga barang kebutuhan masyarakat di Seko yang relatif sudah stabil dan terjangkau.
Progres pembangunan kondisi jalan saat ini juga sudah dapat mendukung distribusi produksi pertanian masyarakat disana yang akan berdampak terhadap peningkatan pendapatan dan kesejahtraan masyarakat-
Gubernur Nurdin Abdullah dalam penjelasannya mengatakan bahwa Seko akan dirancang menjadi sebuah kota mandiri dan menjadi kawasan pertumbuhan ekonomi baru di Sulsel- jalur Sabbang – Seko kedepan akan menjadi pilihan pengguna jalan yang menuju Sulteng karena jarak yang lebih dekat.
Begitu pula peningkatan produksi pertanian akan berkembang sesuai potensi alam yang tersedia, disini banyak potensi misalnya pengembangan ternak kerbau/ sapi, perkebunan dan pangan hortikultra dan berbagai komoditi eksport lainnya, tentu pendekatan pengembangan daerah ini kita akan melibatkan seluruh pemangku kepentingan untuk bersinergi dengan melibatkan masyarakat setempat untuk berkolaborasi mendorong kawasan ini menjadi pusat kawasan ekonomi baru (The Center of A New Economy) di Sulsel.
Lanjut Nurdin Abdullah juga menekankan bahwa daerah Seko akan kita dorong sebagai kota mandiri di daerah segitiga emas (golden triangle area) karena daerah ini menjadi Seko link yang menghubungkan Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah, sehingga memiliki perspektif potensi perputaran ekonomi baru kedepannya.
Pembangunan infrastruktur jalan Sabbang- Seko akan dikerjakan terus sampai tuntas secara menyeluruh jalan aspal yang mantap, kalau kondisi jalan sudah aspal mantap tentu dampaknya akan mendorong perputaran ekonomi daerah Seko dan sekitarnya-
Pekerjaan kita selanjutnya adalah bagaimana melakukan identifikasi dan inventarisasi potensi daerah (potensi pertanian, potensi wisata) yang tersedia disini untuk selanjutnya dimulai dengan perencanaan yang baik dengan membuat study kelayakan pengembangan kawasan pertumbuhan baru daerah ini dan akan dibuat master plannya.
Akhirnya tak terasa seluruh rombongan kunker Nurdin Abdullah sampai di Seko dengan waktu tempuh sekitar 5 jam yang disambut secara adat dan sukaria masyarakat Seko yang menanti gubernur dan rombongan untuk bersama sama merayakan malam tahun baru 2020.
Kadis kominfo -SP Prov Sulsel Andi Hasdullah yang ikut dalam rombongan itu menyebutkan bahwa Berdasarkan data yang dihimpun dari one data Sulsel selaku walidata
Panjang jalan ruas Sabbang- Seko 130 km, progres penanganan jalan hingga akhir desember 2019 adalah kondisi aspal sepanjang 43, 5 KM dan sisanya kondisi pengerasan gravel tanah dan pembukaa dan pelebaran sepanjang 87 km- pemerintah mengalokasikan anggaran untuk tahun 2019 sebesar 49, 075 milyar- (APBN 28 M, APBD provinsi 13.075 M, bantuan keuangan provinsi 8 M).
Pekerjaan jalan akan dilanjutkan tahun 2020 dengan peningkatan alokasi anggaran sebesar 133 Milyar (APBN 28 M, DAK 42.46 M, APBD PROV 62.56 M) untuk paket pekerjaan pengaspalan sepanjang 41 km dan selanjutnya pekerjaan ruas sabbang seko akan terus dilanjutkan sampai tuntas-pada tahun anggaran berikutnya (sumber data disbinamarga dan balai besar jalan).
Setelah pembangunan berupa infrastruktur jalan serta pendukung lainnya telah disiapkan, maka Seko akan siap menjadi “The New Independent City and Center of A New Economy in South Sulawesi.
Editor : One