Porei, Usman Maming Dirikan ki Sekolah Islam Terpadu
BugisPos — Kabupaten Gowa sebagai kabupaten pendidikan seolah menjadi maghnet bagi praktisi pendidikan di indonesia, terbukti dengan menjamurnya yayasan yang menaungi lembaga pendidikan yang menerapkan sekolah islam terpadu.
SDIT Creatif School Almubarak misalnya sekolah dasar ini berada dibawah Yayasan Almubarak Gowa yang berdomisili di Manyampa, Bontoala, Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.
Usman Maming selaku pendiri Yayasan Almubarak Gowa kepada BugisPos.Com (6/01/2020) mengatakan bahwa mulai tahun ini akan membuka Sekolah Dasar Islam Terpadu ( SDIT ).
” Bismillah atas izin Allah dan dukungan masyarakat Gowa tahun ini kami membuka Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT), setelah sebelumnya TKIT kami sudah berjalan selama 2 tahun”. Katanya.
Adapun visi misi Yayasan Almubarak adalah:
VISI
“Mewujudkan Generasi Kreatif, Inovati, Berprestasi yang Sholeh”
MISI
_ Menyelenggarakan proses pembelajaran yg menyenangkan.
_ Menyiapkan sistem pembelajaran/ E Learning, perpustakaan anak, dan SDM yang berkualitas dan inovatif
_ Menanamkan kerakter nilai_nilai Alquran, memiliki SQ, IQ, dan sosial yang baik.
_ Pengelolaan lembaga secara profesional dan acuntable, melibatkan seluruh komponen sekolah dan masyarakat.
_ Menumbuhkan motivasi minat baca dan literasi anak.
Lebih lanjut Usman Maming menyatakan bahwa dirinya sangat bersyukur karena disupport langsung oleh Satria Darma salah satu praktisi pendidikan yg sangat aktif saat ini.
Satria Darma adalah penggagas pendirian Ikatan Guru Indonesia (IGI) pusat, Penggagas Gerakan Literasi Indonesia, owner salah satu universitas ternama di Balikpapan, dan juga sebagai konsultan pendidikan di kabupaten Grobogan Jawa Tengah. Kunci.
Berikut Kompotensi Kelulusan SDIT Almubarak Gowa:
1. 9 Pilar karakter anak
2. Memiliki wawasan keilmuan, faktual, konseptual dan metakognitif.
3. Hafiz Quran 2 juz, 50 hadist & Doa _doa pilihan.
4. Memiliki Aqidah yang lurus, semangat ibadah dan beramal Sholeh
5. Memiliki kemampuan dasar “English for children”
Keunggulan
1. Proses pembelajaran yg efektif, maksimal 20 sampai 25 anak perkelas.
2. Setiap kelas bertanggung jawab 1 guru kelas + 1 guru pendamping/privat.
3. Proses pembelajaran yg menyenangkan di dalam kelas & di luar kelas (auting clas).
4. Biaya pendidikan relatif lebih murah.
5. Recrutmen pengajar prioritas dari latar belakang pendidikan bahasa inggris.
Penulis : Rustam
Editor : 094