Addatuang Sidenreng Silaturrahmi ki Dengan Gubernur Sulsel
BugisPos — Silaturrahmi, madduppa yaitu undangan secara lisan dalam rangka pesta adat, penobatan addatuang sidenreng.
Kunjungan keluarga besar addatuang Sidenreng yang terdiri dari 13 orang, 8 orang diantaranya masing masing ketua dewan adat diterima langsung oleh Gubernur Sulsel Prof. DR. Ir. H. M. Nurdin Abdullah M.A,gr di Rujab Gubernur, Kamis (23/01/2020).

Gubernur Sulsel berbincang – bincang dengan keluarga besar Addatuang Sidenreng.
Kunjungan ini merupakan silaturrahmi sekaligus madduppa atau mengundang gubernur secara lisan untuk menghadiri pesta adat dalam rangka penobatan addatuang sidenreng yaitu, istri Andi Bau Gading Addatuang Sawitto yang bernama Ir. Andi roidah patiroi M.Si, inilah akan dinobatkan sebagai addatuang Sidenreng dan penetapannya oleh majelis adat addatuang Sidenreng
Gubernur Nurdin Abdullah mendengarkan keluarga besar addatuang, bahwa ada masalah.
Gubernur Nurdin Abdullah Berharap Ikatan Cendekiawan Keraton Nusantara Satukan Pemangku Adat.
Gubernur Sulawesi Selatan Prof. H. M. Nurdin Abdullah (NA) menegaskan, tidak akan mendukung orang per orang untuk menjadi ketua adat, kedatuan atau raja. Tidak sembarangan orang menjadi Raja. Tugas Gubernur adalah menyatukan semua komponen.
“Tugas saya menyatukan semua komponen. Kalau ada yang berselisih paham antara pemangku adat, saya tidak mendukung salah satu di antaranya. Sebaiknya duduk bersama antara pemangku adat”, Tegasnya.
Lanjut Gubernur Nurdin Abdullah, bahwa yang menentukan pemangku adat atau Kedatuan dan raja harus mengikuti tata cara yang ada di daerah dan diakui di daerah itu.
Lanjut Nurdin Abdullah, Dudukkan sesuai dengan porsinya. Kalau kita rekayasa adat kita akan kehilangan reputasi. Kalau di Sidrap ada delapan pemangku adat yang akan menentukan keturunan yang berhak menjadi Datu, sedangkan di Bantaeng ada 12 adat.
Nurdin Abdullah meminta kepada Ikatan Cendekiawan Keraton Nusantara (ICKN) untuk menyatukan kelompok yang terpecah karena perebutan jabatan adat.
“Kita diangkat berdasarkan keturunan, bukan karena keputusan atau kekuatan dan kekuasaan. Jangan main-mainkan adat. Kalau kita rekayasa akan terpulang ke yang bersangkutan dan rakyat banyak dampak negatifnya,” jelas Nurdin Abdullah.
Menurut Nurdin Abdullah, raja, datu, dan pemangku adat kalau bersatu, ini akan menjadi sebuah kekuatan besar untuk memajukan Sulsel.
“Kita berharap agar lembaga adat kita tempatnya bupati atau camat minta nasehat. Kemudian jangan dukung mendukung pilkada Ketemu pak bupati, libatkan bupati karena dia adalah pemerintah yang tidak bisa dipisahkan. Kemudian saya akan hadir dalam addatuang ini sebagai undangan”, Pintanya.
Editor : Syahrul