Bupati Torut: Pelebaran Jalan ini Dinikmati ki Untuk Pariwisata
BugisPos — Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Sulsel, Rudy Djamaluddin menyatakan, bahwa pembangunan jalan poros Rantepao (Toraja Utara) – Bua (Luwu) sejauh ini dapat berjalan baik dan lancar. Ini berkat sinergi antara Pemda Toraja Utara dan Pemprov Sulsel.
“Sinerginya sudah sangat baik. Kalau masyarakat juga ikut mendukung, saya kira pekerjaan ini akan berjalan lancar dan akan bermanfaat untuk masyarakat khususnya untuk memajukan pariwisata Toraja Utara ini,” katanya saat mendampingi Gubernur Sulsel melalukan peninjauan pembangunan jalan di wilayah Desa Adat Kete Kesu, Toraja Utara, Sabtu, 7 Maret 2020.
Adapun rencananya panjang jalan Rantepao – Bua mencapai 41 kilometer dengan lebar 14 meter dan 4 lajur. Dengan lebar bahu jalan 2 meter.
Bupati Toraja Utara, Toraja Utara, Kalatiku Paembonan mengatakan menyambut gembira program ini dan memberikan kesempatan kepada Torut untuk mendapatkan jalanan yang berstandar jalan provinsi ini.
“Dan sedangkan ini baru pelebaran jalan saja itu sudah sangat dinikmati manfaatnya dalam pengembangan pariwisata, apalagi nanti kalau sudah di aspal,” ujarnya.
Kalatiku menambahkan bahwa ini adalah sesuatu yang disadari oleh masyarakatnya dibutuhkan untuk kemajuan daerahnya. Sehingga dalam program pelebaran yang harus melibatkan rumah-rumah yang harus pagar minimal begitu itu diiklaskan dengan penuh pengertian.
“Karena mereka sadar betul tanpa kita keterlibatan seperti itu, tanpa partisipasi seperti itu, tidak mungkin bisa maju ini daerah,” ujarnya.
Di Kete kesu misalnya, setelah pelebaran jalan, saat ini jika dilaksanakan upacara adat dan kesenian sudah tidak terjadi lagi kepadatan, kendaaraan juga dapat parkir di pinggir jalan dengan lapang.
Ia pun telah melaporkan ke Pemprov bahwa untuk tahun ini mereka sudah siap dengan pengerjaan pengaspalan. Pihak Pemprov pun telah melakukan proses pelelangan.
“Jadi dalam waktu tidak terlalu lama kita akan mendapatkan sebuah jalan yang standar dan berkualifikasi provinsi yang betul-betul akan memberikan dukungan secara signifikan kepada kegiatan pariwisata di Toraja,” ujarnya.
Hadirnya infrastruktur pendukung pariwisata ini, akan menjadi jawaban bahwa pemerintah tidak tinggal diam.
“Kita tidak akan pernah lagi mendengar omelan-omelan dari wisatawan, termasuk dari luar negeri. Seolah kita ini sebagai pemerintah tidur, karena itu dengan berbagai pengertian yang dilakukan oleh mereka itu sungguh menggembirakan dan ini juga merupakan bukti bahwa kalau rakyat memberikan pengertian, kalau rakyat berpartisipasi tidak ada di kesulitan apapun,” pungkasnya (Zhoelfikar)