Selamat Jalan Dg. Ngerang, Mantan Wawali Makassar
BugisPos – Innalillahi wainnailaihi rojiun ; H. Syamsul Rijal Dg.Ngerang, putra terbaik Sulsel, telah berpulang ke rahmatullah, Selasa siang, 24/3/20.
H.Syamsul Rijal Dg.Ngerang, ayahanda Imam Hud, Kasapol PP Kota Makassar, adalah mantan Karo Kesra di Pemprov Sulsel zaman gubernur Andi Oddang dan Prof Acmad Amiruddin.
Dg. Ngerang juga pernah menjabat Sekda dan Wakil Walikota Kotamadya Makassar priode 1999-2004 di zaman walikota Malik B. Masry dan HB Amiruddin Maula.
Semasa hidupnya, Dg. Ngerang sebagai sosok birokrat yang sangat bersahaja, jujur, bersih, apa adanya, dan sangat taat sebagai muslim serta tetap istiqomah hingga akhir hidupnya.
Sehari-hari dalam menjalankan tugasnya sebagai pejabat, bicara pelan, sangat sopan, tetapi dia juga seorang pribadi yang tegas, komitmen, serta satunya kata dengan perbuatan. Hal itu sangat dipahami di kalangan sejawatnya.
Zainuddin Kaiyum, mantan Kabag Humas Pemkab Gowa, bertutur melalui akun facebook nya ;
“Di era itu, mulai langka pejabat bersih tanpa neko-neko, apalagi era zaman now saat ini, di mana banyak pejabat yang lain di bibir lain di hati. Beliau juga dikenal disiplin bekerja dan sangat memprioritaskan pelayanan kpd rakyat. Lantaran itu pula waktu liburnya dia sering manfaatkan betul untuk bergumul bersama para petani di kampungnya, di Bontonompo, atau sesekali menapak-tilasi kampung keduanya di Jogjakarta.
Mungkin saking meresapi nya kehidupan di Jawa ala Jogja sehingga membentuk karakter”
Kata Zainuddin, Dg. Ngerang sebagai pribadi yang unggul dengan filosofi padi, diam patuh nya adalah berisi. Maklum Dg. Ngerang sejak pemuda sadah merantau di kota budaya dan studi di SMA Muhammadiyah hingga selesai SH di FH-UII tahun 1968, plus ijab sah dengan menyunting putri Jawa yang mendampinginya hingga akhir hayatnya.
Dg. Ngerang, lanjutnya tulisan Zainuddin di facebook nya, adalah aktifis kampus dan menjadi mahasiswa kesayangan Prof. Kahar Mudzakir, salah satu tokoh penanda tanganan Piagam Jakarta, yang juga pahlawan nasional. Jangan heran jika jiwa dan semangat tokoh tersebut selalu terpatri dalam sanubarinya sebagai sosok sederhana namun punya prinsip.
Atas pribadinya itu pula, tulis Zainuddin, membuat seorang pakar Hukum Pidana yang juga mantan Hakim Agung paling ditakuti koruptor di MA, yakni Artidjo Alkostar, sungguh mengaguminya.
“Saat ini sangat langka ada pejabat sebersih mas Syam…,” ungkap Artidjo yang sangat kenal seniornya ketika melakukan penelitian soal gelandangan di Makassar tahun 1980.
Dg. Ngerang wafat dalam usia 83 tahun di kediamnya Jl.Bontomanai Gunungsari, Makassar, dan dimakamkan di Bontonompo.
Perkawinannya dengan Mbak Nik Dg Puji, dianugerahi 3 putra 2 putri. Anak sulungnya Iman Hut, kini menduduki jabatan Kasat Pol PP kota Makassar yang juga dikenali sosok tegas, jujur dan bersih. Dan putrinya, Dian Permatasari, sebagai anggota DPRD Gowa, yang baru terpilih dari Partai Gerindra.
“Selamat jalan Dg. Ngerang, semoga Husnul Khotimah, dan arwahmu diterima disisi Allah SWT. Amin ya Robbal Alamin” doa Zainuddin Kaiyum.
Usdar Nawawi, wartawan senior yang saat itu sudah bertugas berpos di Balai Kota, menyatakan dirinya merasa sangat kehilangan atas kepergian Dg. Ngerang. Kata Usdar, selama Dg. Ngerang menjabat Sekda sampai Wakil Walik Walikota, ruang kerja Dg. Ngerang juga seringkali menjadi tempat Usdar dan rekan-rekannya minum kopi pada sore hari ketika Dg. Ngerang sudah agak santai.
“Selama jalan Dg. Ngerang. Insya Allah husnul hkotimah ,,, amin ya rabbal alamin .
Penulis : (aziz)
Editor : Zhoel