HTTP Status[404] Errno [0]

Berakhir mi Tauwwa dengan Manis, DP dan JK Berdamai

05 February 2021 14:35
Berakhir mi Tauwwa dengan Manis, DP dan JK Berdamai
Mantan ajudan Jusuf Kalla Brigjen Pol. Awal Chaeruddin (kiri) mewakili Jusuf Kalla bertemu dengan kesepakatan damai dengan Walikota Makassar terpilih Danny Pomanto di sebuah tempat di Jakarta, Kamis, 4 Februari 2021.

BugisPos – Hanya empat hari sebelum berlangsung Pilkada Kota Madya Makassar 9 Desember 2020, perseteruan terbuka ke ruang publik terjadi antara keluarga JK (Jusuf Kalla) dengan calon Walikota Makassar Danny Pomanto tidak bisa dihindari. Tim hukum keluarga mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla melaporkan Danny Pomanto atas dugaan kasus pencemaran nama baik di Mapolda Sulawesi Selatan, Makassar, 5 Desember 2020 lalu.

Menanggapi mencuatnya kasus hukum yang melibatkan tokoh sesama orang Sulawesi Selatan, Ketua Umum DEIT (Dewan Ekonomi Indonesia Timur) Annar Salahuddin Sampetoding yang akrab dipanggil Annar, segera turun tangan. Dirinya merasa kasus itu tidak boleh dibiarkan bergulir karena menyangkut nama baik warga Bugis Makassar di mata suku bangsa lain.

Hal ini diungkapkan Annar kepada wartawan di Jakarta, Kamis siang (4/02/2021) asal muasal terlibatnya dirinya mencari jalan keluar agar supaya kasus tersebut harus bisa didamaikan.

Annar, yang dikenal sebagai pengusaha kakap bidang HPH (Hak Pengusahaan Hutan) itu mengaku prihatin atas terjadinya saling lapor di Polda Sulsel oleh putra JK atas diri Danny Pomanto. Diakuinya tujuannya adalah Makassar khususnya dan Indoensia Timur khususnya harus aman. Sehingga pembangunan dapat diperlancar. “Maka ekonomi dapat berjalan,” tandasnya.

Selain aktif menghubungi langsung JK, Annar juga mengontak beberapa tokoh senior Sulsel yang berpengaruh di Jakarta dan di Makassar. Berkonsultasi dengan tokoh-tokoh Sulawesi Selatan. Untuk mendapatkan dukungan atas niatnya mencari perdamaian, kepada JK, Annar kemukakan permohonannya supaya kasus ini dapat diselesaikan dengan damai dan bermartabat sesuai dengan adat istiadat orang Bugis Makassar.

“Saya bersyukur,” ujar Annar, karena usulnya diterima dengan baik JK. Demikian juga dukungan penuh datang dari Danny Pomanto atas gagasannya itu.

“Pak JK itu sudah seperti ayah saya. Saya mendampingi beliau 11 tahun dalam kepengurusan Kadin Sulsel di Makassar (1989-2000). Danny Pomanto itu saya anggap sebagai adik saya sendiri. Saya kagum karena pak JK memperlihatkan kebesaran jiwanya sebagai tokoh. Bukan saja tokoh Sulsel tapi juga sebagai tokoh bangsa. Mau membuka tangan dan hatinya menerima permintaan maafnya Danny Pomanto. Sebaliknya, saya bangga kepada Danny karena menempatkan dirinya sebagai anak,” ujar Annar.

Karena itu, pada Kamis siang itu juga di sebuah tempat perdamaian telah berlangsung. Keluarga JK diwakili oleh Brigjen Pol Awal Chaeruddin langsung bertemu sendiri dengan Danny Pomanto di sebuah tempat di Jakarta. Sudah terjadi kesepakatan. Awal Chaeruddin sendiri adalah mantan ajudan JK (2017-2019). Pria kelahiran Makassar 1971 itu alumni Akpol Angkatan 1994.

“Alhamdulillah, saya bersyukur,” kata Annar karena JK mendukung perdamaian itu dengan menghubungi Danny melalui percakapan handphone.

Sebagaimana diketahui, keluarga JK diwakili Yusuf Gunco selaku penasihat hukum sekaligus pelapor dalam kasus itu. Gunco, yang juga mantan anggota DPRD Kota Madya Makassar Fraksi Partai Golkar, melaporkan Danny Pomanto terkait dugaan pencemaran nama baik yang merujuk pada Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Infomasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Pelaporan itu berkaitan dengan video rekaman suara berdurasi 1 menit 58 detik mirip suara Danny Pomanto yang beredar ke publik mengaitkan JK di balik penangkapan Menteri KP Edhy Prabowo oleh KPK. Pelaporan itu dilakukan untuk mengetahui apa maksud dan motif pembicaraan yang bersangkutan dalam rekaman tersebut.

Putra Sulung JK, Solihin Kalla yang mewakili keluarga telah melaporkan Danny Pomanto ke Ditreskrimsus Polda Sulsel ketika awal bergulirnya kasus lapor melapor ini, terkait beredarnya rekaman tersebut yang diduga melakukan fitnah kepada ayahnya.

Sebuah ‘drama politik’ yang berakhir manis yang diimpikan banyak orang. (Lip/AA)

Sumber : PINISI.co.id

356 Views

Bugispos.com adalah media online yang
menyajikan berita terbaru dan populer, baik hukum, kriminal, peristiwa, politik, bisnis, entertainment, event serta berita lainnya