Wadadda, Benzema dan Ribery Sewa PSK di Bawah Umur
BugisPos — Bomber Real Madrid, Karim Benzema sedang dipusingkan kasus video porno. Kasus ini sebenarnya terjadi pada 2015 silam.
Benzema diduga menjadi perantara dalam pemerasan terhadap video porno Mathieu Valbuena. Dia dikabarkan membahas rekaman seks dengan Valbuena dalam sesi latihan Timnas Prancis jelang melawan Armenia, pada Oktober 2015.
Lama terlupakan, Kejaksaan Prancis akan memanggil Benzema untuk menjalani persidangan pada 2021 ini. Namun, tanggal pasti persidangan belum ditentukan. Benzema terancam hukuman lima tahun penjara.
Ternyata, ini bukan kali pertama Benzema tersandung skandal seks. Sebelumnya, dia pernah berurusan dengan hukum pada 2009 dengan kasus yang juga berhubungan dengan seks.
Saat itu, Benzema tersandung skandal bersama rekannya di Timnas Prancis, Franck Ribery. Keduanya diduga menggunakan jasa pekerja seks komersial (PSK) bernama Zahia Dehar. Ribery dan Benzema diinterogasi pengadilan Prancis pada April 2010 silam.
Ribery diduga berhubungan seks dengan Zahia Dehar saat sang wanita masih berusia 17 tahun. Sedangkan Benzema melakukannya saat Dehar berusia 16. Di Prancis, membayar wanita di bawah usia 18 tahun untuk berhubungan seks tergolong kejahatan. Hukumannya bisa tiga tahun penjara atau denda sampai €45 ribu atau setara Rp757,6 juta.
Ribery mengaku dia berhubungan seks dengan Dehar pada tahun 2009. Saat itu Dehar diterbangkan ke Munich sebagai hadiah ulang tahun ke-26. Namun, Ribery menyatakan tak tahu jika Dehar masih berusia 17 tahun. Demikian halnya dengan Benzema yang tak tahu usia sang PSK.
Kasus Ditutup
Kasus ini akhirnya ditutup pada Januari 2014. Hakim menilai tak ada cukup bukti Benzema dan Ribery mengetahui umur Dehar saat peristiwa terjadi.
Hal ini disambut lega untuk pengacara Ribery, Carlo Alberto Brusa. Dia senang akhirnya kliennya bisa terbebas dari kasus melelahkan ini.
“Kami berjuang agar namanya bisa bersih. Pembebasan ini adalah akhir dari kisah sedih,” kata Brusa dilansir France 24.
Hal serupa dirasakan oleh pengacara Benzema, Sylvain Cormier. Dia merasa semua beban sudah hilang.
Cormier menggambarkan kasus ini sebagai beban moral yang sangat berat untuk Benzema. Keputusan kasus ditutup adalah akhir mimpi buruk dari kliennya (*)
Sumber : Viva