HTTP Status[404] Errno [0]

Mamasseng Kasus Mentuyo, HPBR Tana Toraja Kampanyekan “Bunuh Diri Bukan Solusi”

14 February 2021 17:32
Mamasseng Kasus Mentuyo, HPBR Tana Toraja Kampanyekan “Bunuh Diri Bukan Solusi”

BugisPos — Hari Valentine yang dirayakan tiap 14 Februari sebagai hari kasih sayang di rayakan warganet dengan berbagai kegiatan.

Selain kadang dijadikan muda-mudi untuk pacaran, di Tana Toraja sekumpulan pemuda menjadikan hari valentine menjadi hari prihatin bunuh diri (mentuyo).

Layak di acungi jempol, organisasi kepemudaan Himpunan Pemuda Bonggakaradeng Rano mengisi hari kasih sayang dengan mengadakan diskusi online yang bertema “Bunuh Diri Bukan Solusi”. Minggu, 14 Februari 2021.

Diketahui di Toraja marak kasus bunuh diri yang dilakukan dengan berbagai cara dan motif yang berbeda.

Menjadi perhatian khusus bagi pemuda karena sebagian besar korban dari bunuh diri dari kalangan muda-mudi.

Dari data yang beredar di banyak media online di Toraja setidaknya 30 kasus bunuh diri Tahun 2020 dan di Tahun 2021 sudah terjadi 8 kasus bunuh diri, salah Satunya terjadi hari ini tepat hari valentine di Toraja Utara.

Berdasarkan data tersebut, HPBR menilai kasus bunuh diri di Toraja sudah menjadi kasus luar biasa. Menurut DPO HPBR Sepriadi Bunga’, S.Pd.,M.Th bahwa ini sudah menjadi bencana sosial masyarakat.

“Kasus bunuh diri di Toraja sangat memprihatikan, ini sudah kejadian luar biasa. Kita harus memperhatikan hal ini karena ini benar-benar sudah menjadi bencana sosial di masyarakat,” kata Bunga’.

“Kegiatan ini merupakan respon terhadap kegelisahan yang sering terjadi di kalangan muda mudi, tujuan kegiatan ini untuk berbagi pengalaman satu sama lain bagaimana menjalani masa muda agar terhindar dari bunuh diri,” tambahnya.

“Di moment Valentine day ini. Kita perlu merefleksikan kembali pentingnya kasih sayang. Kasih sayang yg dimulai dari diri sendiri kemudian dibagikan ke org lain.” Tutup Sepriadi.

Diskusi online ini pun juga melibatkan 3 pembicara yang menjadi speaker pada diskusi Yakni Sumiaty Putri Natali, M.Pd yang juga dosen IAKN Toraja, Sepriadi Bunga’ yang merupakan guru dan Dika salah satu pegiat media sosial.

Adapun hasil diskusi yang berlangsung selama 1 jam 30 menit mendapatkan kesimpulan bahwa,

1. Jangan membagikan kasus bunuh diri melainkan membagikan tips agar terhindar dari keinginan bunuh diri.

2. Bergaul pada komunitas yang searah pemikiran (+)

3. Rajin membaca, Ceritakan masalah pada orang terdekat, Mengisi hari dengan hal-hal positif.

4. Penting untuk mengasihi diri kemudian membagikan kasih kepada orang lain.

5. Pemuda perlu memahami dan memiliki 3 jenis kecerdasan: Intelegensi Qoutions, Emosional Qoutions dan Spiritual Qoutions

6. Bunuh diri bukan solusi penyelesaian masalah.

7. Perlu adanya kerjasama antara Pemerintah, masyarakat, tokoh Agama dan orang tua dalam menyelesaikan masalah bunuh diri.

8. Diskusi sekaitan dgn Bunuh diri perlu dilanjutkan dan perlu menghasilkan output berupa tindakan nyata dalam masyarakat.(*)

732 Views

Bugispos.com adalah media online yang
menyajikan berita terbaru dan populer, baik hukum, kriminal, peristiwa, politik, bisnis, entertainment, event serta berita lainnya