Warga Paccerakkang : Alhamdulillah, Kami Tidak Kebanjiran Meki Lagi
BugisPos — Pengerukan di Sungai Balangturungan dinilai sukses oleh masyarakat. Hal itu, atas dampak yang dihasilkan setelah dilakukan pengerukan sedimen di Sungai yang terletak di Daya, Kecamatan Bhiringkanaya, Kota Makassar.
Langkah pengerukan itu menjadi alternatif untuk antisipasi banjir. Mengingat Kota Makassar, apalagi di daerah Daya menjadi salah satu yang menjadi ancaman banjir dalam kondisi musim penghujan ini.
Pengakuan itu datang dari masyarakat setempat yang tinggal tak jauh dari Sungai Balangturungan.
“Alhamdulillah, pengerukan eceng gondok sukses, kami tidak kebanjiran lagi,” ungkap salah seorang warga, Jon, Jum’at (19/2/2021).
Camat Biringkanaya, A Syahrum Makkuradde pun mengakui, salah satu sosok yang memberikan perhatian untuk pengerukan di Sungai Balangturungan. Yakni Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman yang menginstruksikan langsung pengerukan itu melalui koordinasi Kepala BBWS-JP.
Apalagi, kata dia, orang nomor dua di Sulsel itu pernah memantau langsung progres pengerjaan pengerukan pada akhir Desember 2020 lalu.
“Mewakili masyarakat, kami sangat berterima kasih atas kepedulian dan perhatian bapak Wakil Gubernur Sulawesi Selatan,” ujarnya.
Ia pun mengatakan, jika sebelum dan sesudah pengerukan sangat berdampak ke masyarakat, tepatnya di tiga perumahan pada 2 Kelurahan di Kecamatan Biringkanaya.
“Paling parah tahun 2018, sampai ada warga mengungsi (karena banjir). Alhamdulillah setelah dikeruk, maka genangan di Kelurahan Berua dan Paccerakkang cepat surut, karena airnya sudah mengalir,” bebernya.
Apresiasi warga juga kepada Kepala Balai BBWS-JP selaku leading sektor dalam penanganan. Untuk diketahui, pengerukan dilakukan atas kerja bersama antara Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWS-PJ) bersama pihak Kecamatan dan Kelurahan. BBWS-PJ dibawah kendali Bapak Ir. Adenan Rasyid memang lebih sigap dan mudah berkoordinasi bahkan turun langsung bersama tim nya menurunkan ekskavator amfibi untuk melakukan pengerukan sedimen dan tanaman eceng gondok.
Pengerukan itu membuka saluran Sungai Balangturungan dari jembatan Daya sampai Jembatan Pasar Niaga Daya. Dengan panjang 346 meter dan lebar 35 meter.
Editor : Syahrul