PGRI Minta ki Dukungan Pemda Bulukumba
BugisPos.- Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Bulukumba, Sahiruddin bersama 20 pengurus lainnya melakukan audiens dengan Pemerintah Kabupaten Bulukumba.
Pengurus PGRI Periode 2019 2024 ini diterima oleh Bupati Andi Muchtar Ali Yusuf dan Wakil Bupati Andi Edy Manaf didampingi Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Akhmad Januaris, di ruang rapat Bupati, Selasa 16 Maret 2021.
Selain memperkenalkan satu persatu pengurus PGRI, Sahiruddin menyampaikan rencana PGRI Bulukumba yang akan melaksanakan Konferensi Kerja I pada bulan Maret ini. Konferensi Kerja mempunyai dua agenda, yaitu mengevaluasi LPJ tahun sebelumnya dan menyusun rencana kerja tahun 2021.
Sebagai organisasi tertua di Indonesia, Sahiruddin meminta dukungan dan perhatian Bupati Andi Muchtar Ali Yusuf sehingga keberadaan PGRI Bulukumba dapat berkonstribusi pada peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Bulukumba.
“Kami memohon kepada Bapak Bupati agar kiranya dapat menjadi pembina organisasi tertua di Indonesia sehingga dapat mengawal kebijakan pendidikan di Kabupaten Bulukumba,” beber Sahiruddin.
Wabup A Edy Manaf menyampaikan bahwa saat ini di tengah wabah pandemic Covid-19, para guru menghadapi tantangan tersendiri. Guru dituntut menguasai teknologi informasi, sehingga proses pembelajaran dapat dilakukan secara online. Ia minta kepada para guru untuk fokus pada pengembangan bidang pendidikan saja.
“PGRI diharapkan menjadi wadah yang memberikan konstribusi dalam peningkatkan kualitas SDM, sehingga PGRI harus menjadi mitra pemerintah,” pinta Edy Manaf.
Sementara itu Bupati Muchtar Ali Yusuf dalam sambutannya berharap agar para guru senantiasa menjadi motivator dan memiliki inovasi dalam membangun SDM dan mengembangkan kualitas pendidikan.
Bupati berlatar pengusaha ini mengaku meninggalkan Kabupaten Bulukumba sejak 38 tahun yang lalu. Ia diminta maju sebagai Bupati untuk memajukan Bulukumba di berbagai sektor. Olehnya itu Andi Utta meminta dukungan dari PGRI selama pemerintahannnya.
Beberapa hal di sektor pendidikan yang akan menjadi perhatiannya, diantaranya, memperjuangkan nasib (tunjangan) para guru honorer yang memiliki kualitas dan kompetensi “Kita harus menghargai profesi guru dengan memberikan gaji yang sepadan,” imbuhnya.
Selain itu, Andi Utta juga menyoroti distribusi dan penempatan guru yang dinilai keliru karena tidak sesuai dengan domisili guru bersangkutan.
“Ini harus segera dibenahi. Kita kembalikan guru yang berjauhan dari rumahnya karena jika jauh dari rumah akan mempengaruhi kinerjanya,” ungkapnya.
Dalam pengembalian posisi guru ini, ia mengaku tidak melihat nomor saat Pilkada yang lalu. “Nda ada urusan. Mau nomor satu, dua, tiga atau empat kita kembalikan ke posisinya,” tegasnya.
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Akhmad Januaris mengaku saat ini distribusi guru belum maksimal akibat tidak seimbangnya rasio guru yang pensiun dengan yang diangkat CPNS. Banyak yang pensiun tapi penerimaan guru CPNS lebih sedikit. “Setiap tahun rata-rata guru yang pensiun ada sekitar 150 orang,” bebernya.
Tinggal Kelas di SMA
Dalam sambutan pengantarnya saat bertemu para guru yang tergabung dalam organisasi PGRI, Bupati Bulukumba Muchtar Ali Yusuf mengenang kembali masa-masa saat menempuh pendidikan di bangku sekolah. Menurutnya guru memiliki peran sangat besar dalam membentuk generasi muda.
Ia mengaku pernah dan bangga tinggal kelas karena bisa masuk di dua angkatan yaitu angkatan 1985 dan angkatan 1986 di SMA 1 Makassar.
“Saat SMA saya pernah tinggal kelas, karena sangat cinta sama sekolah dan guru,” kata Andi Utta berkelakar yang sambut tawa pengurus PGRI.-(*)