HTTP Status[404] Errno [0]

Kodong, Kisah Pilu Orangtua Saat Anak Lahir Tanpa Anus

23 March 2021 09:42
Kodong, Kisah Pilu Orangtua Saat Anak Lahir Tanpa Anus
Hal ini dialami oleh anak Nurlela, saat melahirkan anak ke tiganya (Atifa 1,6 tahun), ia baru mengetahui kalau anaknya baru 9 hari, saat buang air besar (BAB) niat ingin membersihkan pupnya Nurlela kaget karena BAB anaknya

BugisPos — Keluarga pasangan suami istri asal kampung Garege Desa Lebang, Kecamatan Cendana, Kabupaten Enrekang Nurdin (45) dan istrinya Nurlela (40), tak menyangka anaknya mengalami kelainan terlahir tanpa anus (tresia ani) atau imperforata, dengan kelahiran kongenital yang menyebabkan anus tidak terbentuk dengan sempurna.

Hal ini dialami oleh anak Nurlela, saat melahirkan anak ke tiganya (Atifa 1,6 tahun), ia baru mengetahui kalau anaknya baru 9 hari, saat buang air besar (BAB) niat ingin membersihkan pupnya Nurlela kaget karena BAB anaknya, lewat dari alat kelaminnya.

Pasangan keluarga ini hanya pasrah karena Atifah lahir dengan sistemik lupus eritematosus (SLE) atau sering disebut sebagai lupus, juga dikenal sebagai penyakit seribu wajah, ironinya anak keduanya Ahmad Iffad (7) mengalami kelainan penyakit (mikrosefalus) atau biasa’ disebut, adalah kondisi ukuran kepala yang lebih kecil dari normal, dan anak sulungnya Jihan Ramadani (13) lahir dengan proses normal, kini bersekolah di aliyah DDI Enrekang.

Saat Atifah berusia 1tahun ia dirujuk ke RSU Wahidin untuk menjalani operasi pemotongan usus, operasi pun berhasil namun kedua potongan ususnya harus dukeluarkan melalui perut agar (BAB-nya) bisa keluar, kurang lebih dua puluh hari ia dirawat, hingga pulang ke kampung halamannya.

Nurlela saat menceritakan kepada media BugisPos.com, dirumah kediamannya kampung Garege, yang kedua anaknya, si Ahmad hanya merasakan terbaring tidak bisa berdiri dan duduk, sedangkan adiknya Atifa hanya merangkak dan sering mengeluarkan darah dari bekas operasinya, sehingga mengalami iritasi.

Apalagi kedua anaknya selalu memerlukan popok bayi, kasa steril, susu bubuk dan salep merk Burnazin harganya pun relatif mahal.

Sedangkan suaminya hanya buruh tambang pasir, tentu sangat membutuhkan biaya besar untuk operasi lanjutnya, hal ini kami juga sangat berat karena masih numpang sama orang tua belum memiliki rumah sendiri. “ungkap Nurlela dengan nada sedih dan tabah.

Semoga ada dermawan mengulurkan rezekinya kepada keluarga Nurdin dan Nurlela untuk meringankan beban hidupnya. (Amin).*

385 Views

Bugispos.com adalah media online yang
menyajikan berita terbaru dan populer, baik hukum, kriminal, peristiwa, politik, bisnis, entertainment, event serta berita lainnya