Dumba-Dumbaku, Babi Ngepet Ditangkap Warga
BugisPos — Diduga babi ngepet ditangkap warga di kebun milik Suratiyo Kampung Bedahan RT 02/ RW 04 Kelurahan Bedahan Kecamatan Sawangan Kota Depok, pada Senin 26 April 2021 kemarin.
Diduga babi ngepet ini sekilas mirip babi hutan, berwarna hitam, sebesar anjing dewasa, memakai kalung kayu berwarna hitam berbentuk tasbih dan memakai ikat dikepala berwarna merah.
Diduga babi ngepet ini ditangkap oleh 5 orang warga dengan cara telanjang bulat (bugil). Adapun warga yang berhasil menangkapnya adalah sebagai berikut, Ust. Adam Ibrahim, Heri Sunarya, Muhammad Rizki, Farhan dan Iwan Kurniawan.
Adapun kronologis penangkapannya adalah sebagai berikut :
– Pada sekitar bulan Maret 2021 warga di RW.04 banyak yang kehilangan uang dan kejadiannya setiap malam Selasa dan malam Sabtu.
– Sebulan lalu warga melihat babi dan di tangkap selalu hilang.
– Kemudian tokoh masyarakat sekitar melakukan pertemuan dan berupaya untuk menangkap dengan cara wirid.
– Kemudian pada hari Senin tanggal 26 April 2021 sekitar jam 22.30 wib, warga mempersiapkan diri dan pada jam 24.00 WIB terlihat ada 3 orang menggunakan motor matic satu orang turun menggunakan jubah menuju ke kebun milik Suratiyo dengan berjalan kaki tidak menapakkan kaki di tanah kemudian orang berjubah tersebut duduk dan setelah ditunggu selama 1,5 jam orang tersebut berubah menjadi babi hutan, warna hitam dan menggunakan kalung serta memakai ikat kepala warna merah.
Setelah berubah menjadi babi, warga kemudian mengepung hingga babi itu berlari kesana kemari, babi berhasil di tangkap dengan menggunakan sorban berwarna Hijau oleh Heri dan Iwan, setelah ditangkap kemudian ditaburi garam kasar dan disabet dengan sapu lidi berjumlah 7 batang kemudian dimasukkan ke kandang di lokasi kebun Suratiyo.
Berdasarkan informasi, saat ini babi ini mengecil dan tidak sebesar ketika ditangkap kemarin. Untuk menghindari kerumunan warga yang ingin menonton, para tokoh masyarakat berencana untuk memusnahkan babi ngepet ini.
Fenomena babi ngepet ini sering membuat jantung warga bergetar (dumba-dumba) karena mereka meyakini keberadaannya.
Dilansir dari Detik.Com, peneliti bidang zoologi dari Pusat Penelitian Biologi LIPI, Taufiq Purna Nugraha, mengatakan secara ilmiah tidak ada babi ngepet. Meski begitu, ia menghormati kepercayaan masyarakat sekitar.
“Kalau dari sudut pandang ilmiah sih, itu babi ngepet atau bukan, saya nggak bisa jawab. Kalau di dalam ilmiah, tidak ada itu istilahnya babi ngepet,” kata Taufiq.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, jika dilakukan tes DNA, apakah DNA manusia atau hewan, akan sulit dibuktikan. Namun wujudnya adalah hewan babi.
“Masalahnya kan gini… kalau kita bicara tes DNA ya, tes DNA bisa misalnya ini babi, ya kalau kita lihat dari secara morfologinya ini babi. Tapi kalau dari tes DNA ini DNA manusia atau DNA babi, ya, susah juga ya, karena satu dalam terminologi itu tidak ada babi ngepet ya. Tapi, kalaupun dites DNA pun juga, ya kalau saya sih yakinnya itu DNA babi ya,” ujarnya.
“Tapi juga itu kan kembali ke kepercayaan masyarakat ya karena di beberapa daerah itu juga dulu ada babinya yang di Magetan itu babinya babi kutil ya, istilahnya jadi klausul khas Jawa Barat. Jadi, kalau dulu banyak tonjolan-tonjolan di muka, jadi kan dianggapnya babi yang tidak wajar, akhirnya disangka babi ngepet, dulu di daerah Banten ada kasus kaya gitu. Kalau di perkotaan yang beberapa kali kalau yang kemarin di CCTV ternyata setelah dicek ternyata musang,” ungkapnya.