HTTP Status[404] Errno [0]

Matemija, Warga Mariso Tolak Penggalian Jalanan untuk IPAL Losari

24 May 2021 19:32
Matemija, Warga Mariso Tolak Penggalian Jalanan untuk IPAL Losari
Inilah Jl Kenanga sudah berbulan-bulan ditutup adanya pekerjaan IPAL Losari. Tampak spanduk menyatakan warga menolak pekerjaan jalan. Menurut rencana di persimpangan ini juga akan dilakukan lagi penggalian yan akan menghambat kelancaran lalu-lintas dari Jl Flamboyan dan Jl Dahlia kota Makassar/Foto:Mahaji Noesa

Pekerjaan IPAL Losari menutup Jl Hati Mulia dan menghambat sebagian Jl Nuri kota Makassar/Foto:Mahaji Noesa

BugisPos – Warga kecamatan Mariso bermukim di kelurahan Mattoangin sekitar Kantor Polsek Mariso kota Makassar melakukan protes terhadap penggalian jalanan untuk pemasangan jaringan pipa Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) di wilayahnya.

Sebuah spanduk bertuliskan Warga Menolak Pembuatan Jalanan dipajang di perempatan Jl Dahlia, Jl Kenangan dan Jl Flamboyan depan Masjid Tauhid, sekitar 50-an meter arah selatan kantor Polsek Mariso.

Spanduk penolakan dipasang warga setelah pihak kontraktor PT Adhi Karya memberi tanda di perempatan jalan akan digali untuk pekerjaan IPAL.

Dari perbincangan dilakukan BugisPos.com dengan sejumlah warga sekitar, menyatakan mereka trauma dengan pekerjaan serupa yang telah dilakukan di sejumlah muka jalanan dalam wilayah kecamatan Mariso khususnya, sudah berbulan-bulan dilakukan.

Dinilai merugikan dan merepotkan warga karena menutup jalanan. Banyak pemilik kedai atau warung-warung sepanjang tepi jalan dilakukan penggalian IPAL mengalami kemerosotan omzet karena jalanan yang ditutup atau diacak-acak dalam waktu lama tidak diperbaiki.

Jl Hati Mulia sudah berbulan-bulan ditutup dari arah Jl Nuri. Demikian pula Jl Kenanga sudah berbilang bulan ditutup tak tembus dari arah Jl Nuri ke Jl Dahlia atau sebaliknya, karena adanya pekerjaan penggalian IPAL.

“Sudah berbulan-bulan jalanan ditutup karena adanya penggalian pipa, warung kami sepi pembeli. Tidak ada sepeserpun bantuan kompensasi dari kontraktor penggalian pipa kepada kami selama ini,” keluh seorang ibu pemilik warung di Jl Hati Mulia.

Keluhan yang sama disampaikan sejumlah pemilik kios di Jl Merak.

“Jalan merak memang tidak ditutup tapi jalanan diacak-acak sehingga sulit dilalui kendaraan bermotor roda dua maupun mobil. Orang-orang justeru menghindar lewat Jalan Merak karena adanya penggalian pipa sampai sekarang,” jelas seorang bapak pemilik toko.

Penggalian banyak jalanan di kecamatan Mariso untuk pipa IPAL sejak tahun lalu, merupakan bagian dari Metropolitan Sanitation Management Investment Project (MSMIP) atau proyek IPAL Losari kota Makassar.

Merupakan program strategis Nasional Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) guna peningkatan pelayanan air limbah domestik dengan sistem terpusat pada kawasan perkotaan.

Proyek IPAL Losari dengan dana lebih dari Rp1 triliun bersumber dari APBN dan bantuan Asia Development Bank (ADB) dibagi atas 5 paket pekerjaan. Meliputi wilayah kecamatan Ujungpandang, Mamajang, Mariso dan Tamalate.

Dari laman ciptakarya.pu.go.id didapat info bahwa pekerjaan pembangunan perpipaan yang dilakukan di kecamatan Mariso oleh PT Adhi Karya (Persero) tbk sekarang merupakan Paket C1 (Zona Barat Laut).

Meliputi pekerjaan Pumping station, pemasangan pipa dengan metode jacking dan open trench, jenis jaringan pipa utama. Panjang pipa 4.922 m.
Lainnya, Paket B2 di kecamatan

Mamajang dan Mariso dikerjakan PT Waskita Karya. Panjang pipa lebih dari 42.000 m. Dana bersumber dari bantuan ADB.

Kemudian, Paket C2 di wilayah Kecamatan Ujungpandang dan Mariso juga kontraktor PT Waskita Karya. Panjang pipa lebih dari 23.000 m. Dana APBN.

Sedangkan Paket C3 wilayah kecamatan Ujungpandang dan Mariso. Kontraktor PT Karaga Indonusa Pratama. Panjang pipa lebih 14.000 m, sumber dana APBN.

Pekerjaan IPAL Losari diharapkan dapat rampung tahun 2022 guna mengatasi lebih dari 35 persen persoalan sanitasi perkotaan di kota Makassar.

Pencemaran akibat buangan limbah biologis dan limbah kimia dapat dieliminir sehingga kualitas hidup warga kota Makassar akan lebih baik.

Nantinya warga kota Makassar tidak perlu lagi membuat bak penampungan tinja atau septic tank tapi langsung disalurkan ke pipa IPAL yang dibuat tersebut.

Pusat pengolahan limbah IPAL Losari di kelurahan Maccini Sombala kecamatan Tamalate.

IPAL Losari merupakan sistem pengolahan air limbah perkotaan yang terpusat, pertama di Indonesia.

“Kita tidak menolak proyek IPAL tapi berharap ada SOP, jalanan digali secara bertahap dan segera secepatnya diperbaiki agar lalu lintas tetap berjalan lancar. Jangan dibiarkan lama jalanan itu tak diperbaiki setelah digali, ” komentar seorang warga di Jl Cenderawasih yang kini masih jadi lokasi penggalian pipa IPAL Losari.(aji)

1002 Views

Bugispos.com adalah media online yang
menyajikan berita terbaru dan populer, baik hukum, kriminal, peristiwa, politik, bisnis, entertainment, event serta berita lainnya