Membangun Desa Perlu Tauwwa Libatkan Mahasiswa
BugisPos — Keberhasilan daerah dalam membangun daerahnya tidak terlepas dari peran desa,sebagai identitas politik terkecil dalam NKRI yang langsung dibawahi oleh kabupaten.
Semenjak telah ditetapkannya undang-undang nomor 6 tahun 2014, yang mengatur tentang desa,saat ini desa desa yang ada di Indonesia tengah berbenah baik itu dari sisi pembangunan politik,pembangunan organisasi desa, pematangan demokrasi serta peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Salah satu pemuda asal desa barania yang juga merupakan mahasiswa PNUP, Awaluddin mengatakan bahwa sekarang semua desa berlomba lomba untuk unggul dan menurutnya kemajuan desa sangat bergantung pada kualitas pemuda terutama mahasiswa.
“Hari ini desa-desa mesti berupaya melibatkan mahasiswa dalam kegiatan pembangunan dan pengembangan desa,sehingga desa bisa lebih maju lewat inovasi dan terobosan” ucap Awaluddin
Menurutnya,mahasiswa memang memiliki fungsi dan peran strategis dalam hal pemberdayaan masyarakat desa dan pemerataan pembangunan. Tanggung jawab mahasiswa sebagai duta masyarakat itu sangatlah besar untuk mentransformasikan pola pikirnya dalam pengembangan desa.
Maka dari itu, desa harus membuka ruang seluas-luasnya untuk mahasiswa melakukan inovasi inovasi. Sebab disitu akan terjadi perubahan.
Terakhir, ia menaruh harap dan kesadaran mengenai tanggung jawab dan pentingnya peran mahasiswa.
Sangat diperlukan sinergitas dan kolaborasi dari mahasiswa selaku pelaku perubahan dengan pemangku kebijakan di desa dalam hal ini adalah pemerintah desa dan masyarakat guna merespon dan memberi ruang bagi pikiran-pikiran sesuai dengan kompetensi dan keahlian mahasiswa tersebut.
“Jadi ini merupakan tantangan sekaligus peluang untuk menghidupkan peran dan fungsi mahasiswa di desa, apalagi mahasiswa yang tergabung dalam organisasi kedaerahan.
Sesuai jargon mahasiswa yaitu agen of change,artinya memiliki kepedulian terhadap pembangunan desanya secara cerdas,kreatif dan inovatif dengan bekal ilmu di kampus serta sentuhan informasi yang cukup tinggi” tutupnya (mangiri/fikar)