HTTP Status[404] Errno [0]

Kodong, Kualitas Pelajar Menurun, Dewan Harap Sekolah Tatap Muka Segera Dibuka

07 September 2021 17:01
Kodong, Kualitas Pelajar Menurun, Dewan Harap Sekolah Tatap Muka Segera Dibuka
Ketua Komisi D DPRD Kota Makassar, Abdul Wahab Tahir

BugisPos, Makassar– Rencana pembukaan sekolah tatap muka di Kota Makassar bagi siswa tingkat SD hingga perguruan tinggi di Sulsel segera dipersiapkan.

Ketua komisi D DPRD kota makassar, Abdul Wahab Tahir menyebut bahwa sebagian besar orang tua yang ada di kota Makassar meminta pendidikan tatap muka segera dilakukan.

“Kebutuhan pendidikan tatap muka itu memang permintaan orangtua. Sebagian besar orang tua meminta pendididikan tatap muka, tetapi mohon maaf sekali kepada semua orang tua siswa terkhusus kota makassar” ujar Wahab, Senin 6 September 2021.

Wahab melanjutkan pelaksanaan pembelajaran tatap muka itu butuh adanya penetapan keadaan zona wilayah, yang menjadi kewenangan anggota pusat yang diamanahkan dan diwakili pemerintah provinsi dan Gubernur.

Ia juga menjelaskan bahwa adanya sekolah yang melakukan tatap muka itu merupakan sekolah swasta.

“Sekolah swasta yang melakukan tatap muka berarti dia sudah menghitung resikonya yang akan dihadapi, yang penting negeri jangan” ungkapnya.

Lanjut Wahab, jika anak sekolah swasta bisa saja melakukan sekolah tatap muka yang jelas itu bukan sekolah Negeri.

“Anak sekolah yang pakai baju biasa, silahkan saja. Tapi tidak mugkin sekolah negeri yang melakukan pendidikan tatap muka. Yang ada itu mereka diundang kesekolahnya untuk menerima lapor, atau tugas-tugas. Kalau swasta kemungkinan iya, tapi negeri tidak” jelasnya.

Wahab berharap laporan bahwa Makassar sudah masuk pada zona kuning dan turun level 3 sehingga sekolah tatap muka segera dilakukan, melihat kualitas anak-anak pelajar menurun.

“Saya harap hari ini laporan masuk, Makassar sudah masuk pada zona kuning sehingga turun level 3 dan kita bisa laksanakan pendidikan tatap muka. Pentingnya tatap muka karena kualitas anak kita jeblok sekali. Kita berharap pemerintah kota sudah siap”, katanya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pendidikan Makassar, Rudianto Lallo menambahkan telah dilakukan forum diskusi untuk membahas kesiapan pembelajaran tatap muka.

Ia menyebutkan, beberapa organisasi yang hadir seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) hingga Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

“Kemarin dewan menggelar Forum Focus Discussion yang dihadiri IDI, kemudian PGRI dan kesimpulan dari forum tersebut sebaiknya dipercepat pembelajaran tatap muka”, kata Rudianto Lallo.

Hasil dari kesimpulan tersebut, dinyatakan sebab Kota Makassar telah masuk didalam zona oranye daerah, dimana salah satu syarat pembelajaran tatap muka diizinkan.

“Dibeberapa kecamatan sudah nihil Covid, jadi kita harus uji coba dari kecamatan yang terendah dahulu, ada 7 kecamatan rendah dan 7 kecamatan tinggi”, jelasnya.

Selain itu, ia khawatir jika proses dalam jaringan (daring) ini akan menimbulkan dampak seperti tingginya angka anak putus sekolah.

“Anak-anak sekarang mengganggap libur 2 minggu, dan sekarang masuk 2 tahun dirumahkan, saya takut kalau anak-anak nanti putus sekolahnya, ini harus dipikirkan”, tutupnya.(Wi)

344 Views

Bugispos.com adalah media online yang
menyajikan berita terbaru dan populer, baik hukum, kriminal, peristiwa, politik, bisnis, entertainment, event serta berita lainnya