Tabe Puang, Mantap mi SMAN 1 Makassar Menuju Sekolah Budaya ‘Taro Ada Taro Gau’
BugisPos — SMAN 1 Makassar (Smansa) semakin mantap menerapkan Program Sekolah Budaya dengan slogan ‘Taro Ada Taro Gau’ yang artinya Satu Kata dan Perbuatan.
Ini diejawantahkan dengan pembuatan patung bernuansa kontemporer dengan figur sepasang pemain alat musik, yaitu pemain gendang (pa’gandrang) dan pemain kecaping (pa’kacaping). Pada bagian bawah patung dituliskan slogan ‘Taro Ada Taro Gau’ dengan huruf lontara yang bermakna Satu Kata dan Perbuatan.
Kepala Sekolah SMAN 1 Makassar Hj. Andi Fasdillah Saparang, S.Pd., M.Pd menjelaskan bahwa pencanangan sekolah budaya ini, sejalan dengan himbauan Plt. Gubernur Sulsel Ir. Andi Sudirman Sulaiman yang mengarahkan agar sekolah-sekolah mengajarkan muatan lokal berupa budaya sejak dini.
“Kebetulan himbauan Bapak Plt. Gubernur ini, sejalan dengan program sekolah kami yaitu menjadi sekolah budaya. Seperti diketahui setiap sekolah memiliki program masing-masing, ada Sekolah Ramah Anak, Sekolah Digital dan lain-lain. Kebetulan sekolah kami ini sangat cocok menjadi Sekolah Budaya,” jelasnya kepada BugisPos di ruang kerjanya, Kamis (23/9/2021).
“Sejak kami dipercaya memimpin sekolah ini, kami telah membuat ciri khas tersendiri yaitu bagaimana kami merancang sebuah desain baju batik siswa dengan huruf lontara yang warnanya kami sesuaikan dengan celana ataupun rok berwarna putih. Bukan itu saja, untuk mensiasati siswa yang sering mengeluarkan bajunya, kami membuat corak dan motif yang indah serta membuat model sedemikian rupa sehingga sangat indah dipakai. Para siswa kami juga sangat menyukai rancangan kami ini,” tutur Kepsek yang juga pembina Sanggar Pawinru’ (Suara Tuhan) ini.
“Selain itu, para guru juga kami buatkan baju batik seperti itu. Jadi, karena kami ASN setiap rabu diwajibkan berbaju putih, maka untuk baju batik itu, kami seragam pakai di hari Kamis,” imbuhnya.
“Mungkin karena basic kami juga seniman, rencana awalnya kami mau buat baruga seni dengan unsur literasi didalamnya, cuma kendalanya, sekolah kami ini sementara dalam tahap akan direhabilitasi, maka tak ada tempat yang memungkinkan bagi pembangunan baruga itu. Dikarenakan dananya sudah ada, maka saya menghubungi bapak-bapak seniman kita untuk membuat patung untuk simbolisme Sekolah Budaya, setelah kami berdiskusi dipilihlah patung figur sepasang pemain musik tradisional Sulawesi Selatan. Bahkan untuk mendukung upaya sekolah budaya ini, kami menyiapkan hari khusus bagi siswa dan guru untuk menggunakan bahasa daerah” sambung Kepsek Smansa yang pernah menimba ilmu di Sanggar Tari YAMA Makassar ini.
“Rencananya sebenarnya kami akan launching pada tanggal 2 Mei 2021 ini, akan tetapi pada saat itu patungnya belum selesai dan juga pada bulan angka covid sedang tinggi-tingginya dan pemberlakuan PPKM yang ketat sehingga kita undur,” tambahnya lagi.
“Semoga pada launching Program Sekolah Budaya di SMAN 1 Makassar dapat dihadiri dan dibuka oleh Bapak Plt. Gubernur Sulsel. Kami juga mengharapkan kedatangan Ketua DPRD Sulsel, A. Ina Kartika. Insyah Allah, kami akan menyuguhkan pentas seni dengan tentunya dengan budaya lokal Sulawesi Selatan,” pungkasnya. (Awing)