Misteri Pembuatan Karikatur Tujua Karebosi, Bikin Nekkere’
BugisPos — Saat dibuat gambar karikatur Tujua Karebosi, seperti pada gambar yang sengaja dimuat pada tulisan ini ; pada hari ke-10 Ramadhan 1430 H, Illustrator Majalah MITOS, Achmad Fauzi, Spd, yang juga menjadi illustrator BugisPos.com, mendapat tugas membuat beberapa gambar karikatur untuk illustrasi Majalah MITOS.
Achmad Fauzi
Pimred Majalah MITOS, Usdar Nawawi, yang juga adalah Pimred BugisPos.com, mengirim pesan sms ke Fauzi, tentang tema gambar yang mesti dibikin.
Di kediaman Fauzi, di Sungguminasa, alumni IKIP Seni Rupa Makassar ini pun melaksanakan tugasnya pada malam sesudah tarwih. Beberapa karikatur pun diselesaikannya dengan cepat. Satu karikatur, paling lama dibuat dalam satu jam. Rata-rata karikatur yang dibuatnya, adalah gambar bangsa jin dan iblis yang aneh-aneh
Namun ada satu karikatur yang mesti dia buat, ialah gambar tujuh orang yang berpakaian adat. Di latarbelakang gambar berdiri sebuah rumah adat Bugis Makassar.
Fauzi pun mulai membuat sketsa awal. Bagi guru di salah satu SMPN Makassar ini, menggambar tujuh orang berpakaian adat sangatlah gampang. Paling juga sejam sudah beres.
Tapi apa yang terjadi kemudian, sketsa awal yang dia buat, berupa gambar tujuh orang dengan memakai songkok guru, tiba-tiba sketsa songkok guru itu berubah bentuk menjadi gambar passapu. Sedang di atas atap rumah terdengar suara gaduh. Padahal sebelumnya dia tak pernah mendengar suara seperti itu di atap rumahnya.
Bulu kuduk Fauzi merinding, lalu dia pun memutar ayat-ayat suci Al-Qur’an di radio casset. Barulah dia merasa agak sedikit tenang, namun dadanya sesak.
Tujuh orang berdiri berpakaian adat di depan rumah adat Bugis Makassar, memakai passapu, dan yang berdiri di tengah adalah seorang perempuan, mulai nampak dalam gambar. Namun fauzi tetap sesak nafas. Dia merasakan ada sesuatu yang mengarahkan tangannya dalam setiap menarik garis-garis. Lama-lama, pikiran Fauzi terbuka, seolah ada yang memberitahu bentuk gambar yang sebenarnya dari setiap orang.
Ternyata tidak semua pakai kumis, gagang badiknya berbeda-beda, juga corak kain sarungnya, dan passapunya. Tidak ada yang sama.
Dua malam Fauzi mengerjakan gambar ini, baru selesai. Paginya, langsung diserahkan ke Redaksi MITOS. Disitulah Fauzi baru tahu, bahwa yang dia gambar itu sebenarnya adalah sosok Tujua di Karebosi, setelah diberitahu oleh Pimred.
“Lain kali saya tidak sanggupmi bikin gambar seperti ini” kata Fauzi dengan nada lemah (una)