PON XX Bisa Diadakan di Papua, Kegiatan FKP Kapan pi ?
BugisPos — “Puji Tuhan PON XX Papua terlaksana dengan baik, mulai dari pembukaan, tanggal 2 Oktober sampai akan berakhir pada tanggal 15 Oktober 2021,” kata Johanna Kamesrar, Ketua Forum Komunikasi Pemerhati (FKP) Radio Republik Indonesia (RRI) Kota Sorong, Korwil Manokwari.
Johanna Kamesrar memberi kabar tentang pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang sedang berlangsung di Bumi Cendrawasih, setelah disapa oleh Ulfa Matoka, Sekjen Pengurus Pusat FKP RRI, dalam grup WhatsApp FKP RRI, Senin, 11 Oktober 2021.
PON yang dibuka secara resmi oleh Presiden RI, Joko Widodo, itu punya slogan, “TORANG BISA”, artinya Papua juga bisa melaksanakan kegiatan even besar dan tidak didiskriminatif. PON ini merupakan yang pertama di kawasan timur Indonesia.
Pelaksanaan PON ini, lanjut Johanna, diselenggarakan di 3 wilayah, yakni Jayapura, Timika, dan Merauke. Di Jayapura sendiri pertandingan tersebar di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan provinsi. Sehingga bisa dilihat ada beberapa cabang olahraga (cabor) yang dibagi sesuai venuenya. Venue di lokasi TNI-Polri, seperti volly indoor dan volly pantai di Koya Koso. Itu lokasinya milik Polri. Juga venue rugby, softball, dan menembak outdoor.
TNI-AURI Stn, venue criket dan hokky di Sekolah Penerbang Doyo Baru, venue sepak takraw di GOR Universitas Cenderawasih (Uncen), venue muathay di GOR GIDI Stn.
Venue pencak silat di GOR Toware TNI-AU/Pemda Kabupaten Jayapura, venue tenis lapangan Pemda Kota Jayapura. Venue dayung dan layar di Teluk Youtefa/Pantai Hamadi TNI-AL. Sedangkan venue basket dan beberapa cabor juga diselenggarakan di Timika dan Merauke.
Di lokasi stadion LE, ada 4 venue akuatik (kolam renang), venue menembak indoor, venue panahan, dan venua senan ritmik.
Di Jayapura, beberapa pertandingan diadakan, seperti di GOR Cenderawasih, GOR Waringin Kotaraja, Stadion Mandala, dan Stadion Barnabas Youwe. Stadion ini merupakan fasilitas yang sudah ada sebelum Stadion LE dibangun.
“Saya melihat dan merasakan bahwa ketika pertama atlet dari seluruh Nusantara ini datang, awalnya mereka was-was. Karena berpikir ada gejolak politik, makanya gimana, cara komunikasinya,” tulis Johanna.
Tapi ketika beberapa hari para atlet itu tinggal, katanya, mereka mulai merasakan kehidupan orang Papua yang sederhana dan ramah. Mereka mulai kerasan dan terbiasa dengan makanan ala Papua yang pedas dan asam. Apalagi panorama alam Papua yang luar biasa, membuat dia percaya bahwa para atlet akan pulang ke kota masing-masing dengan kenangan yang indah. Sehingga, nanti mereka akan kembali untuk travelling dan lain-lain.
“Pertanyaan, sekaligus usulan saya, bisakah FKP RRI melaksanakan pertemuan akbar di Tanah Papua?” tanya Johanna setelah memberikan laporan pandangan mata.
Mendapat pertanyaan menantang seperti itu, Ketua Umum Pengurus Pusat FKP RRI, Rusdin Tompo, menjawab bahwa insya Allah bisa.
“PON bisa, masa kegiatan FKP tra bisa. Torang pasti bisa” jawab lelaki kelahiran Ambon yang pernah tinggal di Jayapura itu.
Padil dari FKP Lombok, menimpali “Torang Pasti Bisa”. Lalu Ketua Dewan Penasihat FKP RRI, Djuwardi Sumardi, spontan menjawab: BERSAMA KITA BISA.
Menurut Johanna, karena tema PON sudah memakai kata “Torang Bisa” maka kegiatan FKP menggunakan tagline “Bersama Kita Bisa”. Tagline ini, katanya, juga keren karena RRI ada di hampir seantero Nusantara. Bersama RRI, jelasnya, kita bangun Integritas dan kepercayaan masyarakat terhadap RRI. RRI perlu terus diperkuat dalam persaingan dengan berbagai platform media di era digital.
“RRI tidak akan pernah mati sekalipun diganti digital. Namun agar tidak mati maka harus ada perubahan dalam pola pandang, pola pikir, dan pola asah lewat even tertentu, dalam hal ini kegiatan berskala besar,” kuncinya. (*)