Matemija, Omicron Muncul di Takalar, Dewan Minta Pemkot Perketat Perbatasan
BugisPos– Anggota DPRD Kota Makassar meminta, pemerintah Kota Makassar kembali melakukan pengetatan di per20batasan menyusul adanya temuan varian baru covid-19 Omicron di Kabupaten Takalar.
Ketua Komisi D Bidang Kesejahteraan Masyarakat, Abdul Wahab Tahir mengatakan, hal ini menjadi warning bagi seluruh pemerintah daerah tak hanya di Kota Makassar.
“Pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan seharusnya punya opsi-opsi dalam menghadapi keadaan darurat seperti ini,” ujarnya, Senin (24/1/2022).
Sementara anggota Komisi A DPRD Kota Makassar, Kasrudi mengatakan, omicron kemungkinan sudah ada di Kota Makassar melihat mobilitas warga yang cukup tinggi. Pemerintah kota harus melakukan antisipasi dengan melakukan penjagaan di perbatasan Kota.
“Tetap antisipasi. Harus ada langkah nyata dari pemerintah. Langkah antisipasi pemkot yah lakukan penjagaan di perbatasan,” terangnya.
Legislator Gerindra ini juga mendesak agar vaksinasi segera dirampungkan hingga 100 persen, utamanya lansia yang capaiannya masih di bawah 50 persen.
Ia mengatakan, perlu ada pelayanan khusus untuk vaksinasi lansia agar mereka mau divaksin.
“Bagaimana kalau jemput bola, jangan dibawa juga lansia ke tempat vaksin terus disuruh antri, ini saya tau betul yang bikin mereka berpikir untuk tidak datang. Semestinya memang ada pelayanan khusus untuk mereka,” terangnya.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto mengatakan, pengetatan di wilayah aglomerasi sulit dipisahkan sebab pergerakan masyarakat sudah menjadi suatu kawasan.
Menurutnya, pengetatan dilakukan di tengah masyarakat dengan 5M yakni mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi dan interaksi.
Selain itu, Testing, Tracing dan Treatment (3T) juga diperketat dan percepatan vaksinasi hingga mencapai 100 persen.
“Sebenarnya susahnya ini karena di wilayah aglomerasi perbatasannua itu kita perketat seperti apa? yang penting pengetatan 5M, kacepatan 3T dan vaksinasi,” kata Danny, Senin 24 Januari 2022.
Danny menekankan, vaksinasi lansia tetap dijalankan, mengingat capaian vaksinasi lansia masih minim.
“Intinya adalah vaksinasi. Saya sebentar ini rapat dengan semua camat. Semua sudah jalan jadi kita harus cepat lagi. Kalau kita bisa dapat 100 persen terutama anak-anak kita. Jadi jalan anak-anak, jalan lansia dan jalan yang lain,” tambahnya.(Wi)