BugisPos

Jago na, Ferdy Sambo Bintang Dua Jadi Bintang Sinetron

BugisPos, Makassar — Seorang sahabat bilang, Irjen Ferdy Sambo ini penyandang pangkat bintang dua, dan terakhir dalam perjalanan hidupnya, jadinya dia menjadi bintang sinetran yang luar biasa menyita perhatian puluhan juta penduduk Indonesia siang malam sepanjang bulan Juli hingga Agustus 2022.

Bahkan mungkin saja viral kisahnya akan menyeberang ke bulan September atau Oktober 2022 kelak di masa-masa persidangan di Pengadilan.

Kabar terakhir yang tak kurang menghebohkan, ialah Sambo diam-diam mengajukan surat pengunduran diri dari Kepolisian ditujukan ke Kapolri Listyo Sigit Prabowo. Namun surat tentunya membutuhkan proses apakah diterima atau tidak.

Ada kawan yang berpendapat, pengunduran ini sangat mungkin adalah trik agar sidang etik yang dikhawatirkan melahirkan keputusan rekomendasi pemecatan, maka lebih baik Sambo lebih dulu mengundurkan diri.

Sambo juga terkesan percaya tidak ada lagi sidang etik sebab dia sudah menyatakan diri mundur jadi polisi
Namun ternyata surat pengunduran diri itu tak memengaruhi jadwal sidang etik. Sebab ternyata sidang etik itu tetap dimulai Kamis, 25/8/22 dengan melibatkan sejumlah saksi, tanpa menghiraukan surat pengunduran diri dari Ferdy Sambo.

Dan akhirnya Tim Etik memutuskan merekomendasikan ke Kapolri untuk memberhentikan Ferdy Sambo dengan tidak hormat dari kepolisian.
Sesuai prosedur, Kapolri mengusulkan ke Presiden untuk pemberhentian dengan tidak hormat.

Bahwa Ferdy Sambo, yang layaknya produser sinetron, merangkap sutradara sekaligus pemain, telah menggemparkan negeri tercinta ini sejak tragedi pembunuhan Brigadir J pada 8 Juli 2022 di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdi Sambo di Duren Tiga Jakarta.

Alasan pembunuhan itu bagi Sambo, demi menjaga martabat dan kehormatan keluarga.
Brigadir J dituding melakukan pelecehan seks atas Putri Candrawathi.

Dan jalan cerita sinetron pun ditayangkan di berbagai media, tv, podcads dan seabrek kisah di medsos.

Wawancara dan diskusi media seolah tak capek mengurai cerita tentang Ferdy Sambo, Briagadir J yang jadi korban, Bharada E yang diperintah Sambo untuk menembak, serta RR dan Kuat yang jadi saksi dan membantu Bharada E menghabisi Brigadir J.
Cerita bak sinetron ini, alur ceritanya berubah-ubah. Sebelumnya, isteri Sambo, Putri Cendrawathi diceritakan, dia dilecehkan dalam kamar di Duren Tiga oleh Brigadir J. Itu terjadi sesaat sebelum aksi saling tembak antara Brigadir J dengan Bharada E. Itu diumunkan resmi oleh pihak Kepolisian.

Belakangan, setelah kasus diambilalih Timsus bentukan Kapolri, alur cerita yang dikarang Sambo, berubah lokasi pelecehan seksual, yakni berpindah ke Magelang.
Cerita baku tembak juga berubah menjadi penembakan. Naskah sinetron berubah dari dari bakutembak menjadi penembakan.
Cerita cctv yang rusak sebelum kejadian, juga adalah bohong.

Polisi mengumumkan, dua hari sebelum tragedi, cctv dekat TKP dinyatakan rusak tak berfungsi.

Belakangan penyidik Bareskrim Polri dengan cara tertentu, menemukan cctv itu, yang kemudian dijadikan alat bukti untuk Putri Candrawathi dijadikan tersangka turut melakukan perencanaan pembunuhan.
Yang mengusik jalannya sinetron, adalah pernyataan gamblang Kamaruddin Simanjuntak pengacara keluarga Brigadir J.
Kamaruddin mengatakan, Brigadir J tidak melecehkan Putri. Yang benar ialah Brigadir J melapor ke Putri bahwa Sambo sudah nikah siri dengan wanita lain dan sekarang sedang hamil.

Itu sebabnya terjadi pertengkaran antara Sambo dan Putri di Magelang.
Sambo marah kepada Brigadir J dan duluan terbang ke Jakarta mempersiapkan pembunuhan atas diri Brigadir J.
Cerita sinetron mungkin akan segera berubah dari pelecehan seksual ke persoalan orang ketiga.

Exit mobile version