Ssttt…. Jangki Ribut, SATUPENA Sulsel Mau mi Buat MoU Literasi
BugisPos, Makassar — Perkumpulan penulis SatuPena wilayah Sulawesi Selatan semakin bergeliat dengan akan membuat Memorandum of Understanding (MoU) bersama Pemerintah Kelurahan Maccini Sombala.
Hal ini terungkap dalam acara Tudang Sipulung Penulis dan Warga di Baruga Kelurahan Maccini Sombala, Jumat (27/1/2022).
Mengangkat tema, “Mewujudkan Literasi Budaya dan Kewargaan”, Lurah Maccini Sombala Saddam Musma, S.STP., M.Si menyinggung bahwa kegiatan perdana ini akan dilanjutkan dengan penandatanganan MoU untuk menjadi landasan agar kegiatan literasi dapat dimasukkan sebagai agenda Kelurahan Maccini Sombala.
“Hal ini menjadi yang pertama dilakukan oleh kelurahan di Kota Makassar,” ungkapnya.
“Dan dari 153 kelurahan yang ada di Kota Makassar, Kelurahan Maccini Sombala merupakan kelurahan pertama yang membuat MoU terkait literasi,” kuncinya.
Selaras dengan hal itu, Koordinator SatuPena Sulsel, Rusdin Tompo menyambut baik, ide dari Pemerintah Kelurahan Maccini Sombala untuk membuat nota kesepahaman terkait giat literasi warga.
Menurutnya, SatuPena wilayah Sulawesi Selatan maju selangkah dengan giat literasi warga di kelurahan.
“Hal ini juga merupakan yang pertama untuk perkumpulan SatuPena Indonesia,” tutur kordinator SatuPena Sulsel ini.
“Perkumpulan SatuPena ini ada di seluruh Indonesia dan terbentuk di Solo dengan Ketua Umum Nasir Tamara dan saat ini dipegang oleh Denny JA yang banyak kita kenal sebagai konsultan politik dan telah banyak memenangkan kandidat presiden maupun kepala daerah,” papar mantan Ketua KPID Sulsel ini.
Seperti dilansir dari laman resmi Satupena (Satupena.id), Kesepakatan terbentuknya persatuan penulis diawali dengan deklarasi gagasan “Organisasi Profesi Penulis Indonesia” di tengah hajatan Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF) yang telah digelar di Magelang, Jawa Tengah, pada 8 Oktober 2016. Setelah melalui diskusi dan proses persiapan yang cukup matang, pada tanggal 26 – 29 April 2017 di Surakarta, dibentuklah Persatuan Penulis Indonesia yang diberi nama Satupena. Pembentukan persatuan ini digawangi oleh beberapa penulis Indonesia yakni: Imelda Akmal, Hikmat Darmawan, Mardiyah Chamim dan lain sebagainya yang difasilitasi Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) melalui Deputi Hubungan Antar Lembaga dan Wilayah.
Persatuan Penulis Indonesia (SATUPENA) adalah organisasi wadah yang menyatukan penulis dari semua genre kepenulisan di seluruh Indonesia. Tujuan utama SATUPENA adalah untuk meningkatkan kesejahteraan penulis, peningkatan kapasitas, penguatan profesi dan melindungi hak atas karya serta kebebasan menulis. Tujuan lain SATUPENA adalah menciptakan ekosistem dunia menulis dan memberi kesempatan kepada semua pihak untuk terlibat menjembatani berbagai keperluan bagi para penulis, maupun untuk menciptakan kebanggaan negeri.
SATUPENA bersepakat bahwa kemajemukan, keragaman, kebhinekaan Nusantara harus tetap lestari dan perlu dipublikasikan melalui aktivitas menulis. Untuk itu, SATUPENA menjalankan maklumat bahwa menulis bukan sekedar tindakan individu, tetapi juga menjadikan peradaban dunia, jauh lebih baik.
Selain Rusdin Tompo, Tudang Sipulung Penulis dan Warga ini juga menghadirkan pembicara antara lain, Dr. Fadly Andi Nasif, SH., MH (Akademisi / Penulis), Zulkarnain Hamson, S.Sos., M.Si (Direktur Pusdiklat JOIN Nasional), Dr. Sri Gusty, ST., MT (Ka Prodi Magister Rekayasa dan Lingkungan UNIFA) dan dipandu oleh Rahman Rumaday (Founder K-Apel).
Turut hadir dalam acara tersebut, Mahrus Andis (Kritikus Sastra), Syahrir Rani Patakaki (Penyair), Rusdi Embas (Tokoh Media), Hermanto, SE (Pelatih Tapak Suci) para Shelter Maccini Sombala, Ketua RT/RW, Ketua LPM, Karang Taruna dan para penggiat literasi.