Ruslan Lapuasa Terjang ki Ombak Demi Nikahkan Orang
BugisPos, Makassar — Ruslan Lapuasa, S.Pdi adalah Kepala Kantor Urusan Agama Kokas Kabupaten Fak-Fak Provinsi Papua Barat.
Saat ditemui di Kafe Baca Jalan Adhyaksa nomor 2 Makassar pada Senin (13/3/2023) Ruslan yang lahir di Banda Maluku Tengah 3 Oktober 1981 ini menceritakan bagaimana perjuangan seorang Kepala Kantor Urusan Agama yang melayani satu Distrik (Setingkat Kecamatan) dalam menjalankan tugas-tugas mulianya menikahkan orang.
“Terkadang kami menerjang kerasnya ombak untuk menuju tempat nikah, karena kebetulan yang bertugas di KUA Kokas cuma saya seorang diri, jadi tugas pelayanan sebagai kepala kantor, pencatat nikah hingga penghulu, saya lakukan sendiri,” ungkapnya mengawali kisah.
“Apalagi ditempat kami ini sangat sulit jaringan internet yang membuat kami harus bekerja ekstra untuk menerbitkan buku nikah. Kami terkadang ke Kota Kabupaten dulu untuk meng-upload data pasangan nikah, kemudian kami cetak baru kami bawakan ke Kokas,” terangnya lagi.
“Ini masih mendingan, di awal kami bertugas sebagai KUA itu di tahun 2010, kami mendapat penempatan di Distrik Bomberay. Ditempat itu listrik belum 24 jam jadi kami sering menumpang ditempat orang yang memiliki genset untuk menyelesaikan data-data pencatatan nikah,” imbuh Ruslan yang mengakunya asal dari Buton Sulawesi Tenggara tapi lahir di Banda Maluku Tengah ini.
Ruslan juga mengaku, sejak terangkat jadi ASN pada tahun 2005 lalu, dia sudah bertekad untuk mengabdikan dirinya kepada masyarakat dimana saja dia ditempatkan.
“Dan sewaktu saya di pilih menjadi Kepala KUA di Bomberay dan Kokas sebagian orang menganggap saya di buang, karena tugasnya begitu jauh, namun saya berkata, saya bukan dibuang tapi saya dibutuhkan,” lanjutnya.
“Dan itu terbukti dengan pelayanan masyarakat dengan cara pelayanan kunjungan. Alhamdulilah, dengan pelayanan kunjungan ke masyarakat, kami memiliki banyak saudara,” tutupnya.
Sekelumit Tentang Distrik Kokas
Kokas adalah sebuah distrik di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, Indonesia. Jarak Kokas dari pusat pemerintahan kabupaten hanya sekitar 50 km namun harus ditempuh dengan jalan darat dan air. Jalan darat untuk menghubungkan Fakfak dengan pusat Distrik Kokas sudah dirintis sejak 1970-an namun belum selesai.
Kokas menyimpan banyak peninggalan masa lalu dengan rentang waktu dari masa prasejarah hingga sejarah modern Indonesia. Di terdapat masjid tertua di Kabupaten Fakfak yaitu Masjid Tua Patimburak yang terletak di kampung Patimburak yang berusia lebih dari 200 tahun. Wilayah ini pernah menjadi wilayah Kesultanan Tidore.
Distrik Kokas seperti wilayah sekitarnya memiliki objek arkeologi ini dikenal sebagai Situs Purbakala Kokas atau oleh masyarakat setempat biasa disebut Tapurarang. Cap-cap tangan dan lukisan objek-objek lainnya ini memiliki kemiripan dengan beberapa lukisan dinding seperti di Sangkulirang, Kutai Timur, Kalimantan Timur, atau di Gua Leangleang di Maros Sulsel. Selain itu terdapat pula gua persembunyian tentara Jepang, peninggalan masa Perang Pasifik (1941-1945)
Terdapat juga 14 kampung di distrik ini, yaitu :
Kampung Mandoni, Kampung Sekar, Kampung Ugar, Kampung Sisir, Kampung Baru, Kampung Patimburak, Kampung Batufiafas, Kampung Kinam, Kampung Mambunibuni, Kampung Kriawaswas, Kampung Sosar, Kampung Pang Wadar, Kampung Masina dan Kampung Kimina Kra.