Rahman Rumaday, Founder K-Apel, Akan Bikin ki Buku Biografi

18 March 2023 22:15
Rahman Rumaday, Founder K-Apel, Akan Bikin ki Buku Biografi

BugisPos, Makassar — Founder Komunitas Anak Pelangi (K-Apel), Rahman Rumaday, berencana membuat buku ke-5. Kali ini, dia akan mendokumentasikan aktivitasnya dalam bentuk semi biografi.

Rencana ini sebenarnya sudah lama dilontarkan. Namun baru dikonkretkan saat lelaki kelahiran Sera, Kecamatan Pulau Gorom, Maluku, tahun 1986 itu, ngobrol bersama Rusdin Tompo di Warkop Bundu, Jalan Aroepala, Makassar, Jumat, 17 Maret 2023.

Diskusi rencana buku antara Rahman Rumaday dengan Rusdin Tompo, berlangsung di tengah riuhnya supporter PSM yang tengah menyaksikan pertandingan kesebelasan pujaannya itu melalui layar kaca.

Sesekali keduanya harus menaikkan nada suara karena tertutupi oleh teriakan para penonton. Apalagi saat kesebelasan PSM menjebol gawang Bhayangkara FC, yang jadi lawannya. PSM vs Bhayangkara FC bertanding di Stadion Gelora BJ Habibie, Pare-pare, Sulawesi Selatan, berakhir dengan kemenangan pasukan Ramang, 3:1.

Obrolan rencana buku ini juga sesekali diselingi pembicaraan tentang kans PSM sebagai Juara BRI Liga 1. Rahman Rumaday juga merupakan pencinta sepak bola. Ketika duduk di bangku SMA, dia punya 5 pasang sepatu bola, dan hanya sepasang sepatu sekolah. Semua kaosnya merupakan kaos seragam sepak bola, yang dijadikan sebagai pakain hari-harinya.

Rahman Rumaday, sejauh ini sudah menulis 4 buku. Yakni, Perpustakaan Lorong Kelurahan Parangtambung (2020), Green Tea dan Bunga (2020), Maharku: Pedang dan Kain Kafan (2021), serta Maharku: Pedang dan Kain Kafan 2 (2022). Rusdin Tompo merupakan editor dari keempat bukunya.

K-Apel sendiri sudah dirintisnya sejak 2011, sehingga pada tahun 2023 ini, K-Apel akan berulang tahun ke-13. Selain K-Apel, Rahman Rumaday juga merupakan pembina ibu-ibu di Lorong Dg Jakking, ibu-ibu di Jalan Dg Muda, dan ibu-ibu di Jalan Dg Kulling.

Rahman Rumaday, yang kini tengah menempuh pendidikan S2 di Universitas Indonesia Timur (UIT), berharap dia bisa berbagi kisah inspirasi lewat bukunya nanti. Buku ini juga akan jadi sarana baginya untuk mempromosikan kebaikan lewat gerakan literasi yang selama ini dilakoni.

Lelaki yang rendah hati ini tergabung dalam beberapa komunitas, di antaranya Forum Sastra Indonesia Timur (FOSAIT) dan Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena Provinsi Sulawesi Selatan. (*)

Editor : Mahyul

186 Views

Bugispos.com adalah media online yang
menyajikan berita terbaru dan populer, baik hukum, kriminal, peristiwa, politik, bisnis, entertainment, event serta berita lainnya