Program PAMSIMAS di Pandung Batu Enrekang Gagal Total ki
BugisPos, Enrekang – Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) telah menjadi salah satu program andalan nasional Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk meningkatkan akses penduduk perdesaan terhadap fasilitas air minum dan sanitasi yang layak dengan pendekatan berbasis masyarakat. Namun, salah satu proyek program Pamsimas di Desa Pandung Batu, Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang, dikritik oleh seorang warga yang menyebutnya gagal dan mubazir.
Menurut sumber yang dikutip, program Pamsimas di Desa Pandung Batu sejak dibangun belum pernah berfungsi dan belum pernah dinikmati oleh masyarakat setempat. Bahkan, pipanya dikatakan sering meletus dan merusak lahan pertanian warga. Selain itu, ada kendala mengenai ongkos operasional pompa.
Kepala Desa Pandung Batu Abd Muis juga mengakui bahwa proyek tersebut belum pernah berfungsi dan belum pernah dinikmati oleh masyarakat. Saat uji coba, pipanya mulai meletus dan banyak warga mengeluhkan lahan pertaniannya rusak akibat kebocoran pipa. Tim teknis sempat menyarankan penganggaran kembali untuk penggantian kabel listrik dan penggantian pipa, tetapi Abd Muis ragu-ragu dan menolak menganggarkan di dana desa. Pemerintah Kabupaten Enrekang kemudian menganggarkan kembali melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).
Pendamping program Pamsimas Kabupaten Enrekang, yang biasa dipanggil Budi, menjelaskan bahwa Pamsimas di Desa Pandung Batu telah dilakukan serah terima setelah Tim Fasilitator Masyarakat bersama dengan Kelompok Swadaya Masyarakat melakukan uji fungsi sarana yang terbangun. Pengelolaan diserahkan kepada Kelompok Pengelola Sarana Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS) yang telah dibentuk. Namun, karena pada prinsipnya Program Pamsimas mendekatkan air ke masyarakat (tidak ada sambungan rumah), maka upaya yang dilakukan selanjutnya adalah mengupayakan adanya sambungan rumah, apakah melalui swadaya masyarakat atau sumber pendanaan lain. Untuk operasional dan pemeliharaan diharapkan dari iuran masyarakat pemanfaat.
Dalam hal ini, program Pamsimas di Desa Pandung Batu dianggap berbanding terbalik dengan tujuan program Pamsimas itu sendiri, yaitu meningkatkan akses penduduk perdesaan terhadap fasilitas air minum dan sanitasi yang layak dengan pendekatan berbasis masyarakat. Kritik terhadap program Pamsimas di Desa Pandung Batu seharusnya menjadi perhatian bagi pemerintah untuk memperbaiki dan meningkatkan efektivitas program tersebut di masa depan. (babat)
Editor : Mahyul