Gelar ki UKTS, Pimda 028 Makassar Buat Sejarah
BugisPos.com, Gowa – Tercat dua peserta Ujian Kenaikan Tingkat Siswa Tapak Suci (UKTS) tertua di Pimda 028 Kota Makassar, Sulsel.
Diketahui kedua siswa tersebut berusia 49 dan 51 tahun. Hendragunawan (51), Rusli Ruslan (49) tahun.
Rusli Ruslan lahir pada 1 Januari 1976 di Kabupaten Maros. Saat ini berusia 49 tahun.
Sebelumnya, ia menceritakan mengapa dia mau belajar beladiri lantaran selalu dapat ejekan dari anak-anak kecil di lingkungan dimana dia tinggal.
Pelatih atau Kader cabang Macis Rachmat Tumengkol menceritakan awal masuknya Rusli Ruslan berlatih Tapak Suci lantaran sering mendapat bully dari anak-anak di Maccini Sombala.
“Sering mendapatkan bully dari anak-anak,” singkat Rachmat.
Jadi dia mulai latihan Tapak Suci di tahun 2022 di cabang Maccini Sombala Pimda 028 kota Makassar.
Lebih lanjut, Kader Maccis ini menjelaskan itulah kemudian yang membuat memiliki kepercayaan dan termotivasi untuk terus berlatih pencak silat Tapak Suci Indonesia lantaran sering dibully.
“Nah, semenjak itulah ia mengenal Tapak Suci pertama bermula di cabang Maccini Sombala,” ungkapnya, Jumat (23/2/2024).
Seiring mulai menekuni dan berlatih, Rusli kemukakan ke pada gurunya bahwa yang dia rasakan adalah tingkat kepercayaan dirinya bertambah.
Dari pantauan di lokasi ujian, Rusli Ruslan tercata siswa dasar untuk naik kejenjang siswa satu atau melatih satu denga nomor urut peserta 0800.
Tercat 725 orang mengikuti UKTS mulai 23-25 Februari 2024. Adapun peserta yang ikut terdiri dari pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum.
“Kita lihat sendiri, ada dari jenjang SD, SMP, SMA dan bahkan Mahasiswa,” kata Heru di sela-sela pembukaan UKTS Baruga Benteng Somba Opu, Gowa, Jumat (23/2).
Lebih lanjut, Heru mengungkapkan bahwa 725 orang ini meliputi 21 cabang dan unit latihan yang terdaftar di Pimda Makassar.
Sementara itu, Hendragunawan mengaku ia bergabung di Tapak Suci tahun 2022 di unit latihan UKM Pencak Silat Unhas.
Salah satu motivasi masuk beladiri dan khususnya perguruan ini adalah olahraga dan dakwah.
“Kebugaran jasmani dan sebagian adalah dakwah,” ucap pengajar dosen Unhas ini ketika ditemui di lokasi ujian.
Selain demikian, kata dia tidak ada kata terlambat bertapak Suci. Meski mengingat usianya sudah tidak muda lagi, akan tetapi motivasinya masih ingin mencoba hal baru yang sejalan dengan konsep dakwah nya.
Dia menjelaskan masuk Tapak Suci bukan hal baru dalam dunia beladiri. Sebelumnya ia pernah aktif beberapa aliran beladiri di tahun 80 an.
Kendati begitu, ia menyadari untuk jenjang prestasi bukanlah targetnya tetapi dakwah dan menjaga kesehatan adalah hal utama.
“Saya mengajak untuk generasi muda ayo bertapak Suci, tidak kata terlambat untuk memulai dan meraih prestasi baik di level lokal, nasional maupun internasional,” imbuhnya.(Sil)