Launching dan Diskusi Buku Literasi Demokrasi, Bang Maman : Buku Harus ki Memiliki Google Map
BugisPos, Makassar — Setiap buku yang diterbitkan itu seharusnya memiliki google map. Hal ini sangat penting, karena itu memandu pembaca untuk menuju tema-tema yang mereka ingin telusuri.
Buku tanpa google map itu ibarat seseorang yang masuk ke dalam hutan tanpa kompas atau panduan, sehingga mereka bisa tersesat untuk keluar.
Hal ini disampaikan oleh Founder K-Apel Rahman Rumaday, usai Launching dan Diskusi Buku Literasi Demokrasi, Duduk di Ruang Demokrasi karya Duta Baca Sulsel Ramlah Rara, Sabtu (2/3/2024) di Kafe Baca Jalan Adhyaksa Nomor 2 Makassar.
“Google Map yang saya maksudkan disini adalah Daftar Isi. Jadi setiap buku yang terbit itu harus memiliki daftar isi, agar pembaca tahu halaman berapa dari tema yang ingin dia baca,” ucap.
Pria asal Pulau Seram Maluku yang akrab disapa Bang Maman ini, bukan hanya mengkritik tapi juga mengapresiasi hasil karya yang dibuat oleh Duta Baca Sulsel ini.
“Buku yang tadi kita diskusikan ini, sangat menarik dan temanya sangat tepat pada momen Pemilu 2024 dan ini berangkat dari pengalaman serta cukup ringan dipahami oleh masyarakat dan sangat mudah untuk dimengerti,” tandas penulis Buku Maharku Pedang dan Kain Kafan.
Pada launching dan diskusi buku ini hadir sebagai narasumber antara lain, Rusdin Tompo (Penulis dan Penyair) Dr. Muhammad Ridha (Penulis, Ketua Prodi Agama FUFP UIN Alauddin), Adi Akbar (Politisi PKS) dan Bachtiar Adnan Kusuma (Penggiat Literasi) serta dipandu oleh moderator Firdaus, S.Ag (Kabid Pendidikan dan Penelitian DPP HIPMA Gowa).
Turut hadir para Duta-duta Sulawesi Selatan, para budayawan, sastrawan, akademisi serta jurnalis seperti, Yudhistira Sukatanya, Ishakim, Idwar Anwar, Syahril Rani Patakaki, Andi Rustam, Rusdi Embas dan juga Fadli Andi Nasif.