Studi Tiru di Bali, Begini Pengakuan Kepsek SMPN 4 Bontonompo
BugisPos.com, Gowa – Studi Tiru di SMPN 2 Kuta, Provinsi Bali, Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 4 Bontonompo, Kabupaten Gowa, Drs Abdul Rasyid, M.Pd, sebutkan di sana siswa punya kedisiplinan luar biasa.
“Rata-rata siswa di sana itu kedisiplinan nya tinggi. Terlepas tidak masuk sekolah karena betul-betul sakit,” kata Abdul Rasyid kepada media, Rabu (8/5).
“Kalau yang namanya orang tua minta izin anak tidak masuk sekolah itu jarang sekali. Kita bandingkan di sini masih jauh,” lanjut dia.
Selain itu, Kata Rasyid, di sekolah tersebut menerapkan sistem Full Day School. Siswa nya rata-rata pulang jam 4 sore. Kalau hari sabtu dan minggu tidak sekolah.
Penerapan belajar merdeka pengembangan karakter sesuai minat di sana sudah digital. Misalnya ada yang senang komik.
“Kalau dilihat karyanya, seperti mahasiswa bukan anak SMP. Bahkan karya terintegrasi secara digitali. Jadi cukup scan barcode, kita bisa lihat komiknya,” bebernya.
Ia membandingkan di sini pameran barang yang banyak, hasil karya banyak. “Nah, dia di sana itu tidak nampak tapi di lihat lewat digital,” singkatnya.
Ya, tentu ini sangat bermanfaat buat teman-teman studi tiru di bali.
“Secara pribadi, saya katakan sangat luar biasa. Banyak kita canangkan walaupun belum bisa kita terapkan. Minimal sudah ada di kepala bahwa begini harusnya,” ucap pria yang dikenal santun ini.
Lanjut, Rasyid mengatakan suatu saat ketika kondisi memungkinkan, kita akan tiru itu. Terutama ahli teknologi dalam bidang IT.
Poin yang bisa diterapkan pengembangan diri yakni ahli teknologi. Jadi penekanannya ini bagaimana siswa bisa melakukan literasi numerasi melatih online.
“Kalau ini bisa kita kejar, karena sarana ada dan tenaga ada,” harapnya.
Terkait PPDB 2024, semua pendaftar saya tampung karena saya butuh.
“Pokoknya siapapun yang datang mau dari Takalar kita terima. Kerena zonasi berlaku jika kita menolak. Jadi Aturannya berlaku jika ada yang mau ditolak,” kata Rasyid.
Kalau tahun lalu ada 91 siswa. Ya, Mudah-mudahan tahun ini lebih dari sebelumnya minimal 100 siswa.
“Kami punya ruang kelas sebanyak 12, yang terisi cuma delapan. Empatnya kita jadikan ruang osis dan pramuka,” tegasnya.
Sementara untuk calon siswa yang memiliki bakat dan potensi di sini itu ada beberapa pengembangan diri disiapkan.
“Paling menonjol ada tiga yakni pramuka, Voli dan futsal,” tutupnya.(din).