RSUD H Padjonga Daeng Ngalle Buka ki Layanan Jantung, Direktur: Apresiasi Kemenkes
BugisPos.com, Takalar – Manejemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H Padjonga Daeng Ngalle, Kabupaten Takalar terus berupaya menghadirkan layanan kesehatan bermutu.
Salah satunya, Kata Direktur Ruslan Ramli yakni mengedepankan standar pelayanan bermutu dalam memuaskan pelanggan.
“Poliklinik jantung. Layanan ini masyarakat Kabupaten Takalar tidak lagi ke Makassar,” ucapnya Direktur RSUD H Padjonga Daeng Ngalle.
Kendati demikian, pihaknya terus berupaya dalam menghadirkan layanan bermutu dan dengan merujuk pada pendekatan melalui komite pengendalian mutu dan biaya.
Seperti halnya layanan rawat jalan dan inap sesuai standar prosedur di rumah sakit. Itu mulai pasien masuk hingga terlayani harus ada sop nya.
“Soal kepuasan, kan erat semua mulai dari SDM nya, sarana dan prasarana. Tentunya kami ini berusaha bagaimana memberikan yang terbaik bagi pelanggan,” lanjutnya.
“Bicara SDM kita di sini bagus. Keseluruhan layanan itu semua ada dokter spesialisnya,” terangnya dr Ruslan kepada BugisPos.com ketika di temui, Rabu (8/5) lalu.
Untuk dokter spesialis kita ada 29 orang dan secara keseluruhan pegawai 900 orang. Dari sisi pendukung sarana dan prasarana sudah bagus.
Ya, memang diakuinya ada beberapa masih perlu ditingkatkan. Terutama kata direktur, bangunannya. Dia upayakan rehab sedikit-sedikit yang mana bisa diatasi.
“Kami merencanakan sebetulnya pelayanan sarana ibu dan anak rawat inap persalinan sudah agak lama bangunannya. Ini sudah mendesak untuk diperbaiki,” sambungnya.
Setelah beberapa kali kunjungan Pj Bupati Takalar Setiawan Aswad memantau terkait sarana dan prasarana, mudah-mudahan ini masuk perencanaan tahun depan.
“Kami berharap nya begitu. Jadi kalau ada dananya sekalian bangunan baru,” ujarnya.
Disamping terus berbenah dalam layanan kesehatan, tapi poli jantung jadi unggulan.
Ruslan menjelaskan saat ini kita membuka Poliklinik khusus pasien penyakit jantung atau penyakit Kardiovaskular.
“Jadi warga Takalar tidak perlu lagi dirujuk ke Makassar. Sekarang sudah ada dokter spesialis jantung,” sebut dia.
Lebih lanjut, Mantan Kabid SDM Dinkes Takalar ini pun menyebutkan bahwa rata-rata pasien kita terima 90 persen adalah peserta JKN dan BPJS.
Disinggung soal kebijakan baru Kemenkes, pendidikan dokter spesialis berbasis RS pendidikan penyelenggara utama, dirinya mengapresiasi langkah tersebut.
Sebab, memang untuk ketersediaan dokter spesialis di Indonesia masih kurang. Kalau di dunia, kita itu urutan 147 ketersediaan tenaga dokter spesialis.
Dengan kebijakan hospital based, sangat membantu.” Ya, kedepan mudah-mudahan dokter spesialis ini bisa menyebar seluruh indonesia. Kan fenomena saat ini banyak bertumpu pada kota-kota besar,” ujarnya.
Ia mencontohkan seperti di Kota Makassar lebih banyak berkumpul dibandingkan di daerah.
“Tapi, alhamdulillah di Takalar bagian itu ada satu sampai tiga orang, artinya cukup,” tuturnya.(din)