Ewako! Kadinkes Sulsel Serukan PIN Cegah Polio Anak
BugisPos.com, Makassar – Poliomyelitis atau polio adalah penyakit yang sangat menular. Virus Polio menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan mendadak dan kecacatan seumur hidup, bahkan kematian akibat kelemahan pada otot pernafasan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Selatan (Sulsel) Ishaq Iskandar menyatakan virus polio sangat berbahaya bagi tumbuh kembangnya generasi. Dampaknya menyebabkan cacat hingga dapat merenggut nyawa.
“Virus polio ini sangat berbahaya, kita lihat banyak yang cacat banyak yang meninggal banyak yang terganggu kecerdasannya, mentalnya dan seterusnya gara-gara virus-virus ini,” kata Ishaq saat acara introduksi atau pengenalan Imunisasi IPV dosis 2 (IPV2) di Hotel Dalton, Jumat (19/7/2024).
Upaya pencegahan kata dia, akan dilakukan imunisasi atau vaksin secara serentak termasuk di Sulsel pada 23 Juni mendatang. Vaksinasi ini akan masif dilakukan di 24 kabupaten kota.
“Kami Dinas Provinsi Sulsel berharap bahwa kita mensukseskan pekan imunisasi nasional yang kedua tanggal 23 juli dicanangkan oleh ibu negara dari Papua dan seluruh Indonesia kita bergerak bersama untuk mengajak masyarakat membawa anaknya ke posyandu pos-pos pelayanan ke sekolah yang bisa melayani imunisasi polio,” jelasnya.
“Saya kira vaksin yang diberikan kepada anak kita melindungi anak kita dari polio ini. Saya kira dengan vaksin ini generasi kita menjadi generasi sehat, cerdas dan produktif,” sambungnya.
Sementara Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Sulsel Yusri Yunus mengatakan, imunisasi polio dilakukan pada anak dibawah umur 8 tahun dengan target 1,2 juta anak di Sulsel.
“Kita punya target di Sulsel sekitar 1.2 juta anak untuk kita vaksinasi tersebar di 24 kabupaten kota, diusia 0-7 tahun lebih, jadi sebelum 8 tahun,” bebernya.
Yusri menuturkan, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan membangun pendekatan persuasif agar orang tua dapat membawa anaknya untuk di vaksin.
“Kita sudah bertahap melakukan kegiatan mulai pendekatan lintas program maupun lintas sektor didalam lintas program ada kesehatan kabupaten kota kalau lintas sektornya ada PKK ada Kemenag, pendidikan bahkan kita libatkan TNI Polri, karena kita tahu vaksin covid kemarin keterlibatan TNI Polri cukup besar,” tandasnya.
Sebenarnya di tahun 2014 lalu pemerintah provinsi Sulawesi Selatan dinyatakan oleh WHO bebas polio.
“Perlu diketahui bebas polio itu maksudnya penyebaran virus sudah tidak ditemukan di wilayah tertentu,” pungkasnya.(Fadli/Din).