Mahasiswa Komunikasi UIT Makassar Penelitian di BugisPos, Awing: Nassami Pembimbing dan Penguji na Out of The Box
BugisPos, Makassar — Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia Timur (UIT) Makassar Sudarman Djoni melakukan penelitian untuk skripsi S1 di Media Online BugisPos.com.
Memilih judul Inovasi Penggunaan Bahasa Daerah Sulawesi Selatan Pada Pemberitaan Media Online BugisPos.com, Sudarman Djoni akan melakukan penelitian di BugisPos.com selama sebulan penuh.
Dalam keterangannya kepada BugisPos, Sudarman menuturkan alasannya untuk melakukan penelitian di BugisPos karena selain memiliki keunikan dalam judul yang memakai bahasa daerah yang ada di Sulawesi Selatan juga dikarenakan dengan judul bahasa ibu masyarakat Sulawesi Selatan dapat diterima secara nasional.
“Ini tentunya sangat menarik untuk kami teliti yang menjadi keunikan yang ada, di tengah menjamurnya media online khususnya di Sulawesi Selatan,” ungkapnya usai melakukan wawancara penelitian bersama Pemimpin Redaksi BugisPos Arwan D Awing dan Redaktur Khusus Rahman Rumaday.
Selain itu, lanjut pria yang juga jurnalis Majalah Mitos ini, judul yang dibuat pada ujian proposal sebelumnya telah di asistensi oleh para pembimbing, di antaranya: pembimbing 1 Mitha Mayestika Kuen, S.IP.,M.I.Kom dan pembimbing 2 St. Shofiyah, S.S.,M.Si serta telah diketahui oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIT Makassar Dr Nani Harlinda Nurli, M.Si.
“Tentu melakukan penelitian di BugisPos menjadi tantangan tersendiri bagi saya. Dimana dalam beberapa hari ini saya telah mewawancarai beberapa narasumber seperti, tokoh pers Sulsel Dr Dahlan Abubakar dan Insyah Allah pekan depan saya mewawancarai Wakil Ketua PGRI Sulsel Dr.H. Basri, S.Pd.,M.Pd. Dari wawancara saya bersama tokoh pers Dahlan Abubakar saya temukan banyak ilmu yang dapat menjadi masukan dalam skripsi saya dan hasilnya tentu dapat menjadi rujukan bagi saya dan juga bagi BugisPos itu sendiri,” terang Sudarman.
“Contohnya tadi, setelah saya wawancara dengan Bapak Pemimpin Redaksi BugisPos, terungkap bahwa BugisPos ini ternyata sudah cukup lama eksis di dunia jurnalistik, dari data tadi yang saya dapat, BugisPos terbit pertama kali pada 11 Januari 1999 atau telah berusia 25 tahun dan sebelumnya dari tabloid hingga saat ini menjadi media online,” ucapnya.
“Bahkan tadi disebutkan bahwa BugisPos ini merupakan media online ke-3 yang ada di Sulawesi Selatan yaitu pada tahun 2012. Bahkan sedikit ada kejutan yang disampaikan bahwa viewer terbanyak dari BugisPos, selain dari Indonesia ternyata dari Amerika Serikat menduduki posisi ke dua untuk viewer terbanyak,” tambahnya.
“Informasi tadi, membuat saya semakin terpacu dan termotivasi untuk melakukan penelitian di BugisPos dan semoga dapat menjadi salah satu karya tulis yang dapat menjadi rujukan bagi kampus dan tentu bagi BugisPos serta masyarakat sendiri,” pungkasnya.
Sementara itu, Pemimpin Redaksi BugisPos Arwan D Awing menyambut baik penelitian yang dilakukan di medianya.
“Tentu ini merupakan kebanggaan bagi kami ada mahasiswa dan kampus yang mempercayakan kami untuk diteliti,” ungkapnya.
“Dengan ini saya dapat berkesimpulan bahwa para pembimbing dan penguji di UIT, nassami (sudah jelas) memiliki pemikiran out of the box. Karena saya yakin, masih banyak para akademisi yang tak dapat menerima judul-judul BugisPos yang mencantumkan bahasa daerah di dalam beritanya,” ulas pria yang akrab disapa Awing ini.
“Karena judul-judul dari media kami yang di luar kewajaran atau biasa disebut out the box tentu masih menjadi bahasan. Tentu ada yang pro dan juga ada yang kontra. Tapi kami di BugisPos selalu membuka diri untuk menerima masukan dari para akademisi, sastrawan, budayawan dan masyarakat pembaca untuk dapat lebih berbenah,” tambahnya.
“Saya yakin, kami banyak kekurangan, tapi saya juga yakin bahwa kekurangan kami menjadi kekuatan untuk penyempurnaan dari para pembaca dan tentu kami berharap dapat tempat di hati masyarakat,” lanjutnya.
“Tapi mungkin bisa digaris bawahi bahwa beginilah kami BugisPos.com yang Menulis Apa Adanya,” pungkasnya. (Red)
