BugisPos, Maros — Ketua Tim Sahabat Amure Maros, Johansyah Haruna menerima calon Wakil Gubernur Sulsel, Azhar Arsyad silaturahmi bersama warga di Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Rabu (13/11/2024) sore.
Amure adalah singkatan Andi Muawiyah Ramli, saat ini sebagai Anggota DPR RI Komisi X asal Bone. Amure kembali terpilih di DPW RI Dari Fraksi PKB Daerah Pemilihan (Dapil) Sulsel II.
Kedatangan Azhar didampingi istri tercinta Hj. Eni Rahmi, serta Sekretaris DPW PKB Sulsel, Muhammad Haekal diterima di kediaman mantan Kepala Desa Salenrang dua periode Muh. Nasir.
Pertemuan digelar di atas rumah panggung dengan suasana santai dan penuh keakraban. Azhar dan rombongan duduk A’Sulengka (Bersila) bersama warga setempat.
Tampak pula beberapa panwas setempat memantau pertemuan yang diikuti baik tokoh pemuda, perempuan dan petani.
Johansyah yang mengenakan pakaian PKB memandu acara mengatakan kegiatan ini kampanye terbatas pemenangan paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel nomor urut 1, Moh Ramdhan Pomanto – Azhar Arsyad dengan akronim DIA.
“Pertama kami ucapkan terima kasih kepada Pak Wakil Gubernur, Insya Allah tahun 2025-2030 hadir ditengah-tengah kita dengan suasana santai, keakraban, melalui kampanye terbatas,” ucapnya.
Lalu menyampaikan sepak terjang pasangan nomor urut 1 ini sama-sama memiliki pengalaman satu di pemerintahan dan legislatif. Danny Pomanto dua periode Wali Kota Makassar sementara Azhar Arsyad tahun 2019-2024 Anggota DPRD Sulsel yang melahirkan berbagai perda yang mewakili kepentingan publik.
“Pak Danny mampu meningkatkan PAD Makassar dari 500 Miliar menjadi Rp 1,5 Triliun. Lalu Pak Azhar sejak jaman mahasiswa aktivis, lalu LSM sampai Anggota DPRD Sulsel senantiasa bersentuhan kepentingan masyarakat. Jadi tidak diragukan kemampuannya,” puji Johansyah.
Ditambahkan lagi, pasca debat kedua, terlihat pasangan bertagline ‘Save Sulsel’ memiliki gagasan kedepan Sulsel lebih baik dibandingkan lawannya.
“Bayangkan saat debat dan setelah debat DIA selalu naik elektabilitas. Apa itu (elektabilitas), rasa kesukaannya masyarakat,” sambungnya dihadapan warga yang bersila.
Disisi lain, kata Johansyah pemerintah provinsi Sulsel diperhadapkan persoalan utang sebesar Rp 1 Triliun lebih di era kepemimpinan Andi Sudirman Sulaiman (ASS).
“Hadist (Rasulullah SWA) mengingatkan jika menyerahkan urusan, tugas, atau kepemimpinan bukan pada ahlinya, maka tunggulah kehancuran atau kekacauan. Kondisi Sulsel yang ditinggalkan gubernur sebelumnya adalah utang mencapai Rp 1 triliun lebih Ini bukti nyata orang yang kelola pemerintahan bukan ahlinya,” ungkapnya.
“Maka hadirlah DIA yang dikirim Tuhan, melalui taglinenya baik untuk semua baik untuk Sulsel ,” lanjut Johansyah.
Sementara Muh Nasir, diberikan sambutan mengatakan rekam jejak Danny – Azhar menunjukan hal positif.
“Kita memilih yang bisa mensejahterakan. DIA ini bagus reputasi dan rekam jejak bagus. Tidak sama yang pernah menjabat gubernur, tidak hanya menaikan PAD, bahkan berutang,” katanya Mantan Anggota DPRD Maros ini sembari meyakinkan warga intuk yakinkan di bilik suara coblos 1.
Hal senada juga disampaikan Mantan Anggota DPRD Sulsel dua periode asal Maros, Wawan Mattaliu bahwa dampak dari utang yang ditinggalkan menghambat pembangunan.
“Pertanyannya utang (1 triliun lebih) ini siapa yang bayar? Yah masyarakat melalui pajak-pajaknya. Seharusnya anggaran bisa dialokasi pembangunan infrastruktur untuk kepentingan masyarakat. Betul tidak bapak, ibu,” ucapan Wawan saat orasi di lingkungan Kassi, Kecamatan Turikale, titik selanjutnya Azhar di Maros.
Sementara Azhar Arsyad membenarkan bahwa Pemprov Sulsel saat ini menanggung utang hasil peninggalan gubernur AAS. Hal itu juga diakui mantan Pj Gubernur Sulsel Bachtiar Baharuddin saat menjabat 2023 lalu menyebut Pemprov Sulsel devisit anggaran Rp 1,5 Triliun yang dianggap Sulsel Bangkrut.
“Kenapa di APK kami terselip kata Save Sulsel. Artinya selamatkan Sulsel. Pemerintahan (Sulsel) tidak dalam keadaan baik-baik saja. Saya terakhir masih sempat memimpin rapat Komis D, jadi saya tahu, neraca keuangan tidak seimbang,” beber Azhar.
Dihadapan warga di Maros, Ketua DPW PKB Sulsel ini mengingatkan agar tidak tergoda dengan iming-iming imbalan jelang pencoblosan. Apakah itu amplop, sembako, dan lain-lain untuk memilih paslon tertentu.
“Jangki salah salah memilih karena bisa berdampak penyesalan. Jangan memilih hanya karena amplop atau sembako. Politik ini memperbaiki nasib kita, jangan main-main, ditangan pemimpin yang baik InsyaAllah baik juga nasib kita,” urai Azhar.
Diketahui saat debat kedua, utang 1,7 Triliun diungkapkan langsung Danny Pomanto. Namun berjanji ketika terpilih akan menyelesaikan utang warisan dari pemerintahan sebelumnya. (*)
Editor : Syahrul