BugisPos

Pertama di Indonesia Uji Sertifikasi Konstruksi K3 di Bone, Diumumkan Lulus Semua Peserta Sebanyak 56 Orang Namun Dianulir Jadi 35 Orang Karena Alasan Ini

BugisPos,Bone — Masih ingat  Pembekalan Uji Sertifikasi Supervisor K3 Konstruksi Jenjang 5 bertempat di Novena Hotel, Jalan Ahmad Yani, Watampone, 29 -30 Juli 2024.

Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan oleh Balai Jasa Konstruksi Wilayah VI Makassar bekerjasama dengan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi Kabupaten Bone.

Hadir sebagai Asesor di kesempatan tersebut adalah Agus Salim,S.T, Fitrah Azhari Hafid,S.T., C.SE,IAI serta Muh Irwan Amin,S.T., M.Si.

Kegiatan ini berlangsung sampai sore hari, setelah semua para peserta melalui tahapan ujian sertifikasi Supervisor K3 Konstruksi dihadapan Asesor kegiatan pun tersebut dinyatakan selesai.

Diakhir kegiatan Asesor Fitrah Azhari menyampaikan dan mengumunkan setelah verifikasi peserta, Berdasarkan syarat dari LSP peserta yang telah mengikuti kegiatan dari 60 peserta Asesi dinyatakan Kompeten sebanyak 56 orang dan 4 orang belum kompeten karena berhalangan hadir (tidak mengikuti kegiatan).

Namun muncul polemik dikemudian hari, kelulusan sebagian besar peserta dianulir karena tidak memenuhi syarat kelulusan berdasarkan administrasi data di Portal dan Simpan.

Dari peserta yang sebelumnya yang diumumkan oleh Fitrah Azhari yang ikut dinyatakan lulus semua 56 orang, sekarang hanya tinggal 35 orang yang dinyatakan kompeten. Jadi ada 25 orang yang dianulir kelulusannya, meskipun sudah lulus tes tertulis dan wawancara.

Agus melalui pernyataannya dalam group WA menyatakan bahwa pertama kali dilaksanakan kegiatan, waktu itu bertepatan dengan adanya pandemi sistem adanya serangan data dari Haccer ke sistem negara kita, sehingga dilakukan pendaftaran Manual, dengan syarat- syaratnya, namun setelah sistem sudah pulih maka terseleksilah semua data, kalau saat normal yang tidak memenuhi syarat pasti terseleksi pak, ujarnya.

Salah seorang dari peserta dalam group WA Sertifikasi K3 Konstruksi mempertanyakan bahwa apakah peserta masih ada peluang yang belum bisa tercetak sertifikatnya untuk bisa dicetak?

Fitra Azhari menjelaskan Info dari LSP dan TUK. Pengiriman data ke LSP harus kolektif pak,  mengingat Pelayanan LSP untuk memverifikasi sertifikasi. Seluruh provinsi di Indonesia. Dan kemarin TUK sudah beberapa kali bermohon ke LSP untuk di perpanjang. Dan sudah di penuhi sampai bulan September terhitung hampir 3 bulan pak (red 1 bulan lebih), Sampai akhirnya LSP harus menutup untuk melanjutkan pelayanan berikutnya,jelasnya dalam group peserta uji sertifikasi K3 Konstruksi.

Mustafa,S.H.,M.H salah seorang peserta K3 Konstruksi mengomentari hal tersebut, ada yang menarik dari pelaksanaan kegiatan Sertifikasi Konstruksi K3 ini adalah yang pertama pada saat dilaksanakan pembekalan serta ujian dilaksanakan secara manual hingga selesai, namun ketika dilakukan penilaian kembali setelah kegiatan selesai, dilaksanakan secara elektronik yakni melalui e Portal dan e Simpan hingga peserta sebagian terkendala dalam pengisian karena kegiatan telah selesai, meskipun ada juga sebagian tenaga dari Dinas SDA dan Bina Konstruksi menawarkan bantuan pengisian.

Beliau menambahkan, kedua yang menjadi permasalahan utama adalah adanya persyaratan pengalaman kerja 12 tahun dalam bidang konstruksi yang dibuktikan dengan bukti pengalaman kerja dari perusahaan atau dari instansi setempat. Nah kendala inilah yang menyebabkan para peserta yang tidak lulus karena pengalaman kerja kurang. Seharusnya dari awal pendaftaran data-data dari peserta sudah diverifikasi, bahwa kalau mencukupi pengalaman kerja tidak bisa diikutkan, namun saat uji sertifikasi dilaksanakan semuanya di panggil untuk ikut kegiatan,tambahnya.

Lanjut kata dia, Terkait kegiatan diatas yang peserta diikutkan meskipun memang tidak memenuhi syarat, ini diduga dapat menyebabkan negara mengalami kerugian karena semakin banyak peserta tentunya jumlah dana yang harus dikeluarkan semakin besar terutama penggunaan room hotel serta konsumsi, namun untuk pembayaran peserta yang ditanggung Balai Jasa Konstruksi Wilayah VI Makassar belum diketahui karena belum ada penjelasan dari panitia, pungkasnya.(*)

Exit mobile version