Buku Ilmiah Terbaru Mengungkap Potensi Ekonomi Laut Indonesia
Menguak Rahasia Ikan Penja
BugisPos | Yogyakarta — Menguak Rahasia Ikan Penja. Buku Ilmiah Terbaru Mengungkap Potensi Ekonomi Laut Indonesia, Rabu, 23 April 2025.
Dalam Menguak Rahasia Ikan Penja. Dunia perikanan Indonesia kembali menyambut karya ilmiah terbaru yang berjudul “Ikan Penja: Tinjauan Morfologi, Meristik, dan Genetik”.
Buku yang ditulis oleh Nurjirana dan Andi Iqbal Burhanuddin ini menawarkan tinjauan mendalam tentang salah satu komoditas laut bernilai ekonomis tinggi di Indonesia.
Melalui pendekatan morfologi, meristik, dan genetik, buku ini mengupas karakteristik fisik, struktur tubuh, serta hubungan kekerabatan genetik ikan penja.
Tak hanya itu, buku ini juga membahas siklus hidup, periode migrasi, hingga metode penangkapan yang dilakukan oleh para nelayan lokal.
Buku ini menjadi rujukan penting bagi akademisi, mahasiswa, peneliti, dan praktisi perikanan dalam memahami potensi lokal dan kekayaan laut Indonesia.
Dengan demikian, buku ini dapat menjadi referensi utama di bidang studi perikanan dan biodiversitas laut Indonesia.
Buku “Ikan Penja: Tinjauan Morfologi, Meristik, dan Genetik” telah diterbitkan oleh Deepublish dan tersedia di Toko Buku Online Deepublish.
Bagi yang ingin memahami lebih dalam tentang potensi laut Indonesia, buku ini wajib dibaca!
Salah satu penulis, Nurjirana, merupakan peneliti asal Sulawesi Barat, tepatnya dari Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene.
Ia sebelumnya telah melakukan penelitian mendalam tentang ikan penja dalam disertasinya, yang menjadi fondasi ilmiah utama dalam penyusunan buku ini.
Pengalaman dan kedekatannya dengan lingkungan pesisir menjadikan perspektif Nurjirana sangat otentik dan bernilai dalam menggambarkan kehidupan biologis ikan penja dan konteks sosial penangkapannya.
Melalui pendekatan morfologi, meristik, dan genetik, buku ini mengupas secara ilmiah karakteristik fisik, struktur tubuh, serta hubungan kekerabatan genetik ikan penja.
Tak hanya itu, pembaca juga diajak memahami siklus hidup, periode migrasi, hingga metode penangkapan yang dilakukan oleh para nelayan lokal, terutama pada fase pascalarva gobi amfidromus.