Pemkab Sidrap Dukung ki“Santri Bahagia 2025”, Wujud Nyata Pengembangan SDM Berbasis Keagamaan
BugisPos, Sidrap – Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang menunjukkan komitmen kuat dalam pengembangan sumber daya manusia berbasis keagamaan melalui program Santri Bahagia Sidrap 2025. Program ini digagas oleh Masjid Kapal Munzalan Sarang Lebah Sidrap dan Pasukan Amal Saleh (Paskas) Sidrap.
Komitmen tersebut dinyatakan Bupati Sidrap, Syaharuddin Alrif, saat menerima penggagas kegiatan, Kamis (24/4/2025) di ruang kerjanya, Kelurahan Batulappa, Kecamatan Watang Pulu.
“Kegiatan ini merupakan inisiatif yang positif, meskipun selama ini belum banyak diketahui publik. Sebagai bentuk dukungan, kami akan hadir dalam acara Santri Bahagia 2025 dan melakukan koordinasi agar kegiatan ini dapat terpublikasikan dengan lebih luas,” ujarnya.
Bupati Syaharuddin menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap inisiatif tersebut dan menegaskan dukungannya untuk implementasi program di seluruh wilayah Kabupaten Sidrap.
“Program Santri Bahagia sejalan dengan misi kami dalam menciptakan generasi muda yang tangguh, religius, dan memiliki kualitas hidup yang baik. Kami siap bersinergi dalam mendukung sarana, prasarana, serta pendampingan berkelanjutan bagi para santri,” ujar Syaharuddin.
Ia juga berpesan agar para penggagas turut mendata anak-anak yang putus sekolah karena kendala biaya, untuk segera dicarikan solusi. Selain itu, Bupati mendorong agar anak-anak berbakat diarahkan mengikuti kompetisi seperti Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadist.
Sementara itu Pajrin Arif mewakili penggagas menjelaskan, puncak program akan diisi kegiatan menghadirkan 200 anak yatim penghafal Al-Qur’an pada Sabtu, 3 Mei 2025 di halaman Masjid Kapal Munzalan Sarang Lebah, Jl. Harapan, Rappang, Kecamatan Panca Rijang. Seluruh kegiatan, ungkapnya, dilaksanakan secara swadaya.
“Program Santri Bahagia Sidrap 2025 mencakup upaya membahagiakan dan melayani serta memuliakan mereka dengan ikhlas,” tuturnya.
Pajrin juga mengutarakan, sejak 2020 pihaknya telah rutin melaksanakan kegiatan sosial keagamaan, seperti pengumpulan infak beras, prasmanan Jumat, Jumat Berbagi untuk pondok pesantren, penyediaan makanan siap saji untuk buka puasa Senin-Kamis, serta kurban tahunan.
(*/SM)