Bulukumba

Bupati Andi Utta Pungut ki Sampah , Usai Tutup Liga Pelajar Indonesi di Stadion

136
×

Bupati Andi Utta Pungut ki Sampah , Usai Tutup Liga Pelajar Indonesi di Stadion

Sebarkan artikel ini
Breaking News

BugisPos, Bulukumba,- Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf menutup secara resmi turnamen sepakbola Liga Pelajar Indonesia (LPI) di Stadion Mini Bulukumba, Selasa 23 September 2025. Dia mengakui besarnya euforia sepakbola.

Di babak final, tim sepakbola SMAN 2 Bulukumba (Tanete) ditantang oleh tim sepakbola SMAN 3 Bulukumba (Bonto Bahari). Laga yang berakhir dengan drama adu penalti ini, berhasil dimenangkan oleh SMAN 2 Bulukumba.

Bupati Andi Muchtar Ali Yusuf didampingi Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Kadisparpora) Bulukumba, Ferryawan Z Fahmi ikut menyaksikan sengitnya laga final. Ditambah lagi gemuruh penonton dan suporter melengkapi jalannya laga puncak.

“Prestasi di bidang sepakbola sangat penting. Euforia masyarakat lebih besar dibandingkan dengan yang lain,” ungkap Andi Muchtar Ali Yusuf saat sambutan di tengah-tengah suporter dan masyarakat yang hadir menyaksikan partai final.

Dengan begitu, Bupati yang lebih akrab disapa Andi Utta bertekad hadir dalam partai puncak sekaligus menutup turnamen antar pelajar SMA/SMK dan sederajat tersebut. Dia benar-benar melihat antusiasme masyarakat.

“Masyarakat sangat senang. Saya juga melihat sendiri pertandingan final tadi sangat alot dan berakhir dengan adu penalti. Ini luar biasa, apalagi dimenangkan oleh tim yang menang tahun lalu. Begitupun tim yang kalah tadi adalah tim yang kalah tahun lalu,” ujarnya.

“SMAN 2 Bulukumba berhasil keluar sebagai juara. Status juara ini sudah dua tahun berturut-turut diraih. Ini luar biasa. Kalau gak salah, ini sekolah saya dulu,” sambung Andi Utta.

Menurutnya dalam setiap pertandingan, ada konsekuensi logis yang harus diterima bersama dengan lapang dada. Hasil pertandingan selalu ada yang menang dan ada yang kalah.

“Kalau kalah jangan merasa berkecil hati, tetapi jadikan sebagai bahan evaluasi untuk bisa lebih baik lagi ke depan. Kemudian yang paling momen ini menjadi sarana silaturahmi dan kekeluargaan antar guru-guru, pelatih hingga pemain. Jadi terpenting adalah silaturahmi dan kekeluargaan, bukan menang kalah,” ujarnya.

“Kita semua harus sportif. Kalau kalah, maka harus mengakui keunggulan tim yang menang. Selamat kepada pemenang,” tambah Andi Utta.

Andi Utta lebih jauh berharap agar dunia sepakbola Bulukumba dan cabang olahraga lainnya, bisa lebih menggeliat dalam mengukir prestasi dan mengharumkan nama daerah tercinta. Dia pun akan terus berupaya maksimal untuk Bulukumba yang lebih maju dan sejahtera.

“Terakhir saya titip kepada semua yang hadir di sini untuk sama-sama menjaga kebersihan dan keindahan Bulukumba. Mari bawa pulang sampah kita masing-masing. Mari budayakan hidup bersih bukan hanya di rumah, tetapi juga di tempat-tempat umum,” imbuhnya.

Kepala Dinas Pendidikan Sulsel yang diwakili oleh Kepala Cabang Dinas Wilayah V, H. Arafah mengaku ikut merasakan nuansa kecintaan masyarakat Bulukumba terhadap sepakbola.

Lebih lanjut, dia menyebut bahwa event LPI ini sebagai perwujudan untuk menunjukkan talenta terbaik menuju Generasi Emas 2045, sekaligus sebagai ajang dalam mengharumkan nama sekolah dan daerah.

“Prestasi menjadi komitmen bersama. Kami di Cabang Dinas Pendidikan Wilayah V berkomitmen untuk menyiapkan panggung-panggung prestasi. Kita harap bukan hanya sepakbola, tapi juga di event-event yang lain,” kata Arafah.

“Kami menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya. Ini adalah aset kita semua, mari mendorong generasi muda kita semua. Selamat kepada pemenang,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Steering Committee LPI Bulukumba, Saiful Alif Subarkah mengatakan bahwa LPI tahun 2025 di Kabupaten Bulukumba merupakan edisi ketiga. Kata dia, LPI tahun ini memakai format Wilayah V Sulsel.

“Izin kami laporkan bahwa peserta di Liga Pelajar Indonesia tahun 2025, ada 28 tim/peserta. Terdiri dari 24 tim di bawah naungan Disdik Sulsel, dan empat tim di bawah naungan Kemenag Bulukumba,” kata Saiful.

Dia menyatakan, digulirnya LPI di Stadion Mini Bulukumba menjadi bukti jika Bulukumba tidak kehabisan talenta muda. LPI yang memainkan 51 pertandingan, kata dia lagi, merupakan ajang pembinaan mental dan sportivitas talenta muda.

“Alhamdulillah Liga Pelajar Indonesia berjalan dengan aman dan kondusif. Meski di awal ada beberapa kondisi yang dikhawatirkan. Ini bukti sportivitas tertanam,” jelas Saiful.

Babak final antara SMAN 2 Bulukumba kontra SMAN 3 Bulukumba, berlangsung sengit. Kedua tim bermain imbang kacamata 0-0 di waktu normal. Hingga wasit meniup peluit panjang, tidak ada gol yang tercipta.

Skor imbang membuat laga dilanjutkan ke babak adu penalti. Hasilnya Dewi Fortuna belum berpihak ke SMAN 3 Bulukumba. Dua eksekutor penalti SMAN 3 Bulukumba gagal menyelesaikan tugasnya dengan baik. Di sisi lain, semua eksekutor penalti SMAN 2 Bulukumba sukses menjalankan tugasnya.

Drama adu penalti pun berhasil dimenangkan oleh SMAN 2 Bulukumba dengan skor akhir 4-2. Hasil ini juga membuat SMAN 2 Bulukumba sebagai tim pertama yang menjuarai LPI secara beruntun, yakni di tahun 2024 dan tahun 2025. Siapakah tim yang akan juara di LPI berikutnya?. Kita nantikan.!

Di seremoni penutupan tersebut, juga hadir sejumlah unsur Forkopimda Bulukumba, Ketua KONI Kabupaten Bulukumba Andi Hamka, sejumlah pengurus PSSI Kabupaten Bulukumba, serta beberapa tokoh masyarakat.

Seusai seremoni penutupan, Bupati Andi Utta bersama rombongan dan penonton lainnya hingga Kadisparpora Ferryawan Z Fahmi ikut memungut sampah yang ada di seputaran Stadion Mini Bulukumba.(*)

Editor Suaedy