Pendidikan

Bupati Zadrak Tombeg Buka ki Konkerkab I PGRI Tana Toraja

247
×

Bupati Zadrak Tombeg Buka ki Konkerkab I PGRI Tana Toraja

Sebarkan artikel ini
Breaking News

BugisPos, Makale — Bupati Tana Toraja Zadrak Tombeg membuka Konferensi Kerja Kabupaten 1 (Pertama) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Tana Toraja pada Sabtu (27/9/2025) di Ruang Pola Kantor Bupati Tana Toraja.

Mengangkat tema Guru Bermutu Indonesia Maju, Guru Hebat Indonesia Indonesia Kuat, dalam sambutannya, Zadrak Tombeg mengajak para peserta Konkerkab I PGRI Tana Toraja mengajar merenung selama 10 detik.

“Bagaimana jika tidak ada guru, bagaimana jadinya Indonesia ini,” sebutnya

“Karena itu guru itu merupakan sesuatu yang sangat penting, untuk itu dalam Konkerkab dapat menghasilkan Ide yang konstruktif. Karena kita ketahui PGRI bukan organisasi politik, bukan organisasi agama, tapi organisasi profesi. Jika keluar dari tujuan organisasi maka organisasi akan rusak,” ungkap.

Ia juga menyampaikan bahwa rapat kerja ini untuk mengevaluasi apa yang telah kita lakukan dan yang akan kita lakukan.

“Dengan memberikan ide-ide konstruksi bukan hanya bagi kemajuan daerah akan tetapi kemajuan masyarakat,” tukasnya.

Ia juga mengapresiasi kepada PGRI yang memberikan kontribusi yang positif bagai daerah. Lebih jauh juga menyinggung masalah dapodik yang terbengkalai.

“Maka dari itu harus dilakukan kolaborasi. Harus berbenah dan bersatu, saya berharap organisasi PGRI dapat diandalkan bukan hanya bagi pemerintah akan tetapi juga bagi masyarakat,” pungkasnya

Sementara itu, Ketua PGRI Tana Toraja Andarias Lebang menyebutkan bahwa PGRi itu hadir sebagai garda terdepan dalam menyelesaikan pendidikan di Tana Toraja.

“Yang hadir pada hari ini adalah para pemikir pendidik bangsa di ruang-ruang kelas. PGRI tidak hadir untuk satu golongan, tapi PGRI hadir untuk semua golongan,” ucapnya.

Ia juga berpesan bahwa ketika satu berjuang kita semua hadir untuk mendukung semua. Jika ada Anggota PGRi yang terzalimi maka PGRI hadir sebagai garda terdepan untuk membela.

“Jadi PGRI sebagai mitra strategis Pemerintah di bidang pendidikan. Jangan jadi penonton akan tetapi jadi arsitek untuk mencerdaskan anak bangsa,” tambahnya.

Ia juga melaporkan bahwa saat ini PGRI Tana Toraja sudah terbentuk 23 cabang dengan 2900 anggota.

“Saya berharap agar PGRI Tana Toraja dapat bersinergi dengan pemerintah daerah dan instansi-instansi lain,” pungkasnya.

Senada dengan itu, Wakil Ketua PGRI Sulawesi Selatan Dr. H. Basri, S.Pd.,M.Pd dalam sambutannya mengatakan bahwa pascapelantikan kepengurusan PGRI Kabupaten Tana Toraja, maka perlu kiranya diadakan konferensi kerja yang diadakan setahun sekali.

“Yang mana konferensi kerja ini bertujuan untuk melakukan evaluasi program kerja yang telah lalu dan membuat program kerja untuk satu tahun ke depan,” ungkapnya.

“Yang kedua adalah PGRI ini harus menjadi solusi bagi guru, dalam artian bahwa tidak boleh ada guru yang bersoal, tidak boleh ada guru yang mengalami masalah, baik secara personal dalam rangka menjalankan aktivitas pembelajaran di sekolah maupun dalam mempersiapkan bahan ajar, semua itu harus ada solusi di PGRI,” tutur Dr. Basri.

“Apabila ada guru yang mengalami kelemahan dalam penguasaan materi maka solusinya ada di PGRI. Apabila ada guru mengalami kesulitan dalam menyiapkan bahan ajar, maka solusinya ada di PGRI. Guru mengalami kesulitan dalam pembelajaran kekinian maka solusinya ada di PGRI. Jadi saya mengibaratkan PGRI itu mengatasi masalah tanpa masalah bagi guru,” tegasnya.

“Yang ketiga, PGRI harus Berkolaborasi dan bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam hal menjalankan fungsinya sebagai pendidik dan juga pengajar,” lanjutnya.

“Berikutnya, jika PGRI mampu mengatasi semua persoalan guru, sebagai organisasi profesi, maka persoalan pendidikan sudah selesai,” ulas Dr. Basri yang juga sebagai Ketua AAI Sulsel.

“Terkait dengan isu-isu kekinian banyak masalah yang dialami oleh guru dalam hal menerapkan kedisiplinan kepada siswa, sering mendapatkan masalah secara individu, intimidatif, maka PGRI harus tampil terdepan dalam hal membela hak-hak guru di sekolah. Maka dari itu, PGRI juga harus berkolaborasi dengan pihak kepolisian, kejaksaan dan instansi-instansi lainnya dalam hal memberikan rasa aman dan nyaman bagi guru dalam menjalankan tugas dan fungsinya,” pungkasnya.

Pada kesempatan itu Bupati Tana Toraja, Zadrak Tombeg secara resmi disematkan jas dan pin PGRI oleh Ketua PGRI Tana Toraja yang menandakan keanggotaan resmi.

Berikut ini para Pengurus Harian PGRI Tana Toraja:

Ketua : Andarias Lebang, S.Pd
Wakil Ketua I : Drs Aminuddin, M.Pd
Wakil Ketua II : Luther Lopi Mangalla, S.Pd
Wakil Ketua III : Daniel Ta’dung, S.Pd,M.Pd
Sekretaris : Yulius Roma Patandean, S.Pd, M.Pd
Wakil Sekretaris : Lewi Talebong, S.Pd, MM
Bendahara : Ridwan Hasli, S.Pd, MM
Wakil Bendahara : Marthina Palayukan, S.Pd

Ketua Bidang

1.Kaderisasi dan Organisasi : Benyamin Battong, S.Pd,M.Pd

2.Pengembangan Profesi dan Karier Guru Pendidik dan Tenaga Kependidikan : Ema Lapu’, S.Pd .

3.Penegakan Kode Etik dan Advokasi: Markus Era, S.Pd, MM

4. Bantuan Hukum dan Perlindungan Profesi : Salempa, S.Th, MM

5. Penelitian dan Pengabdian Masyarakat: Thomas Engki Patandean, S.Pd, M.Pd

6. Pembinaan dan Pengembangan Lembaga Pendidikan: Netty Sonda, S.Pd

7. Kerjasama dan Pengembangan Usaha: Ambo Tang, S.Pd, MM

8. Kesejahteraan dan Ketenagakerjaan: Remana Margaretha, S.Pd (Rahmat)