Wajo

Kuasai Tiga Bahasa, Nadya Sudarto Harumkan Wajo di Panggung Musabaqah Qiraatil Kutub Internasional

377
×

Kuasai Tiga Bahasa, Nadya Sudarto Harumkan Wajo di Panggung Musabaqah Qiraatil Kutub Internasional

Sebarkan artikel ini

BugisPos, Wajo – Salah satu sosok muda yang ikut memeriahkan perhelatan Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Internasional di Kabupaten Wajo adalah Nadya Sudarto. Sebagai Liaison Officer (LO) yang mendampingi delegasi Kamboja, Nadya mendapat amanah langsung dari Kementerian Agama Republik Indonesia untuk menjadi penghubung antara delegasi asing dan pihak penyelenggara.

Putri dari Bapak Nor Syamsudarto dan Ibu Besse Istiana ini dikenal memiliki kemampuan komunikasi yang luar biasa. Nadya menguasai tiga bahasa asing, yakni Arab, Inggris, dan Melayu, yang menjadi bekal penting dalam menjalankan perannya sebagai penerjemah, penghubung, sekaligus pemandu wisata bagi para tamu internasional.

“Alhamdulillah luar biasa senangnya karena bisa jadi bagian dari event bergengsi sebagai penghubung, penerjemah, dan tour guide untuk salah satu negara luar,” ujar Nadya saat ditemui pada Senin, 6 Oktober 2025.

Pengalaman internasional pertamanya ini menjadi kenangan berharga. Nadya merasa sangat bersyukur atas kesempatan tersebut karena dapat menambah wawasan sekaligus memperluas jejaring internasional.

“Dapat pengalaman berharga dan punya relasi dari luar negeri, sangat bersyukur sekali,” tambahnya.

Selama mendampingi delegasi Kamboja, Nadya mengaku sama sekali tidak merasa terbebani. Justru pengalaman ini menjadi sumber motivasi untuk terus belajar dan berkembang.

“Tidak ada beban sama sekali, malah ini menjadi motivasi bagi saya untuk terus belajar dan berkembang,” ujarnya dengan semangat.

Nadya juga berbagi cerita menarik tentang kesan delegasi Kamboja selama berada di Wajo. Menurutnya, banyak kesamaan antara Indonesia dan Kamboja, terutama dalam hal keramahan masyarakatnya.
“Indonesia itu mirip sama negara Kamboja. Bahkan orang Kamboja bilang di sini orangnya sangat ramah. Setiap saat diberi senyuman,” ungkapnya.

Tak hanya terkesan dengan keramahan warga, delegasi Kamboja juga menikmati kuliner khas Bugis, seperti Sanggara Peppe (Pisang Pukul) dan Roti Berre (Roti dari Beras).

“Unik katanya, rasanya juga enak,” tutur Nadya.

Menariknya, Nadya juga memperkenalkan Ikan Kamboja (Nila) kepada delegasi, yang ternyata sangat mereka sukai.
“Saya coba hidangkan Bale Kamboja (Ikan Nila) dan ternyata mereka suka. Dagingnya lembut dan tidak amis,” jelasnya.

Kesuksesan Nadya dalam menjalankan peran ini tentu tidak lepas dari dukungan penuh kedua orang tuanya yang selalu memberi semangat dan motivasi sejak awal.

“Alhamdulillah kalau orang tua dari dulu selalu mendukung. Intinya berikan yang terbaik bagi siapapun, buat tamu nyaman dan punya kesan positif selama di sini (Wajo), harus selalu senyum dan tidak boleh bermuka masam,” ujarnya.

Kini, Nadya tercatat sebagai mahasiswa semester 7 di Mahad Aly As’adiyah Sengkang. Dengan semangat, kemampuan bahasa, dan dedikasinya, Nadya Sudarto telah menunjukkan peran penting generasi muda dalam mempererat hubungan antarnegara serta mengharumkan nama Wajo di kancah internasional.