Bugispos.com, Sulbar – Dalam rangka memperkuat upaya pengendalian inflasi daerah, Dinas Ketahanan Pangan (Distapang) Provinsi Sulawesi Barat terus berperan aktif bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sulbar melalui berbagai langkah strategis yang melibatkan lintas sektor, termasuk kolaborasi dengan Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag).
Melalui forum koordinasi rutin TPID Sulbar, Distapang bersama Diskoperindag memfasilitasi pertemuan antara distributor dan asosiasi pedagang untuk memastikan distribusi bahan pangan strategis tetap lancar dan tidak terjadi praktik penimbunan. Forum tersebut menjadi wadah penting dalam menjaga kestabilan pasokan, terutama menjelang periode rawan inflasi dan hari besar keagamaan nasional (HBKN).
Selain memperkuat koordinasi distribusi melalui TPID, Distapang Sulbar juga terus menggencarkan program unggulan “GERSAHARUM” (Gerakan Sayang Halaman Rumah), sebagai salah satu langkah konkret dalam meningkatkan kemandirian dan ketahanan pangan rumah tangga.
Program GERSAHARUM merupakan kegiatan murni dari Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Barat, yang mendorong masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan dalam menanam cabai, sayuran cepat panen, serta komoditas hortikultura lainnya. Selain memperkuat ketahanan pangan lokal, gerakan ini juga diharapkan mampu membantu menekan laju inflasi dari sisi produksi.
Sebagai bentuk keteladanan, Distapang Sulbar juga memulai pelaksanaan GERSAHARUM dengan melibatkan para Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat khusus ASN di lingkungan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Barat sebagai inisiator gerakan menanam di lingkungan tempat tinggal masing-masing. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari arahan Kementerian Dalam Negeri yang menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam pengendalian inflasi secara terpadu dan berkelanjutan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Barat, Abdul Waris Bestari menyampaikan bahwa pengendalian inflasi tidak hanya dilakukan melalui intervensi pasar dan koordinasi lintas sektor, tetapi juga melalui penguatan produksi pangan lokal berbasis rumah tangga.
“TPID menjadi wadah penting untuk memastikan distribusi pangan berjalan lancar. Namun di sisi lain, Distapang Sulbar juga mengambil langkah nyata melalui program GERSAHARUM. ASN harus menjadi pelopor gerakan menanam cabai dan sayuran di pekarangan agar masyarakat di sekitarnya ikut bergerak,” ujar Abdul Waris Bestari.
Lebih lanjut, Abdul Waris menegaskan bahwa langkah-langkah yang ditempuh oleh Dinas Ketahanan Pangan Sulbar merupakan tindak lanjut dari arahan Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka yang mendorong seluruh perangkat daerah untuk berinovasi dan berkolaborasi dalam menekan laju inflasi melalui peningkatan produksi pangan dan pemberdayaan masyarakat.
“Dengan kombinasi antara koordinasi lintas sektor melalui TPID dan pemberdayaan masyarakat melalui GERSAHARUM, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat optimistis mampu menjaga stabilitas harga, memperkuat ketahanan pangan, serta mewujudkan kemandirian pangan daerah secara berkelanjutan” kata Abdul Waris.(*)













